Justru saat kita berhenti memikirkan masalah tersebut, seperti dengan mandi yang dapat membuat kita rileks, kerja lobus frontal pada otak akan menurun. Hal itu akan mengaktivasi bagian otak lainnya, yaitu anterior cingulate. Lalu ide-ide akan bermunculan, mengalir begitu saja di pikiran kita. Maka dari itu, ketika sedang menyelesaikan sesuatu, ambil sedikit ruang agar ide dan solusi dapat kembali muncul.
Santai dapat menciptakan kreativitas?
Dilansir dari Hooitu, saat kita sedang santai dan pikiran kita tenang, gelombang alfa berdesir di otak, maka kita akan cenderung mengarahkan perhatian ke dalam. Sedangkan saat kita rajin memusatkan perhatian, maka perhatian kita akan fokus ke luar, ke arah detail masalah yang sedang coba kita pecahkan. Pola ini diperlukan saat memecahkan masalah secara analitis, namun dapat mencegah kita untuk mendeteksi hubungan yang mengarah pada wawasan. Maka saat kita mandi, kita cenderung fokus ke dalam dan berpikir dengan bebas, lalu akhirnya memberikan banyak masukan pada alam bawah sadar.
Kamar mandi memang dapat menjadi sumber ide-ide kreatif kita, namun bukan berarti kita harus berlama-lama di kamar mandi. Kita dapat mencari ide dan inspirasi di mana saja sesuai dengan keinginan kita, misalnya saat sedang menatap orang berlalu lalang di jalanan, mencari pemandangan yang serba hijau di taman, atau bahkan hanya dengan menatap langit. Semua hal tersebut tidak hanya bertujuan untuk memunculkan inspirasi saja, namun kita juga dapat rehat sejenak dari kesibukan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H