Pendidikan berasal dari kata didik, artinya bina, mendapat awalan pen , akhiran --an , yang maknanya sifat dari perbuatan melatih, membina dan mengajar. Karena itu pendidikan merupakan suatu pembinaan, pelatihan, pengajaran dan semua hal yang merupakan bagian dari usaha manusia itu sendiri untuk meningkatkan kecerdasan serta keterampilannya.
Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain, pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi berlangsung pula di luar kelas. Pendidikan bukan hanya bersifat formal, tetapi juga yang nonformal. Pendidikan bertujuan mewujudkan masyarakat yang memiliki kebudayaan dan peradaban yang tinggi dengan indikator utama adanya peningkatan kecerdasan intelektual masyarakat, etika dan moral masyarakat yang baik dan beribawa.
Pendidikan agama menjadi bagian utama dalam pendidikan islam hakikat pendidikan islam diartikan sebagai hakikat pengajaran Al-Quran dan As-Sunnah. Berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Asy-Syuara ayat 52 sebagai berikut
Artinya: Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
Hakikat pendidik, pendidik disebut juga dengan guru. Guru adalah figur manusia yang diharapkan kehadiran dan perannya dalam pendidikan, sebagai sumber yang menempati posisi peran paling penting dalam sebuah proses pendidikan. Pendidikan rohani untuk membentuk kepribadian anak didik lebih dipentingkan dengan menanamkan akhlaq yang mulia melalui sebuah contoh dari figur guru yang dapat mereka tiru sebagai anak didik.Kegiatan proses pembelajaran tidak lain adalah menanamkan sejumlah norma ke dalam jiwa anak didik. Maka dari itu pembahasan ini di istilahkan dengan proses interkasi edukatif.
Menurut Athiyah Al-Abrasyi, pendidik itu ada 3 macam yaitu :
Pendidikan Kuttab ialah pendidik yang mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak di kuttab. Sebagian dari mereka hanya membaca, mengahafal, dan menuliskan Al-Qur'an.
Pendidikan Umum ialah pendidik pada umumnya. Ia mengajar di lembaga-lembaga pendidikan serta mengelola pendidikan secara formal seperti pesantren.
Pendidikan khusus atau sering disebut muadib yaitu pendidikan yang memberikan pembelajaran khusus.
Dalam pendidikan islam, pendidik memiliki arti dan peran yang sangat penting. Hal ini disebabkan ia memilii tanggung jawab dalam menentukan arah pendidikan. Islam mengangkat derajat mereka dan memuliakan mereka melebihi orang islam lainnya yang tidak berilmu pengetahuan dan bukan pendidik.
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didasarkan atas nilai-nilai etika Islam akan dapat menunjang terwujudnya blue print (cetak biru) masa depan umat manusia. Hal itu disebabkan umat masa depan yang baik tidak akan kita jumpai pada situasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga pada keyakinan manusia yang utuh terhadap kebenaran mutlak yang merupakan sumber segala sumber. Pada dasarnya sains adalah netral, namun dalam perkembangannya sains mempunyai tujuan untuk diterapkan,untuk memberikan tempat pada manusia sebagai penguasa alam, sehingga manusia bisa bebas mengeksploitasikannya demi kepentingan manusia sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Etika, menurut Isma'il Raji al-Faruqi, tidak dapat dipisahkan dari agama dan justru mesti dibangun di atasnya.Sebagai bagian dari ajaran Islam, etika harus berasaskan pada prinsip kesatupaduan kebenaran dan bersumber pada prinsip keesaan Allah.
Prinsip pertama pengetahuan Islam karenanya adalah kesatupaduan, kebenaran, sebagaimana halnya prinsip pertama kehidupan manusia adalah kesatupaduan persona dan prinsip realitas adalah keesaan Allah. Ketiga kesatuan ini merupakan aspek-aspek dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. kesatuan ini adalah prinsip tertinggi
Guru bertugas menuangkan ilmu pengetahuan kepada anak didik dan motivasi agar semua anak didiknya bersemangat mencari, menggali, dan mengembangkan ilmu. Serta guru pun berkewajiban membentuk metalitas anak didik dengan tuntunan agama.
Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah seorang arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik guru mempunyai kekuasaan untuk membangun kepribadian anak didik agar berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H