Perayaan ulang tahun dewa ini mesti ada setiap bulannya,dan tanggalnya pun tidak dapat dipastikan dan ditetapkan karena tanggalnya itu ditentukan oleh jatuhnya hari Dewa tersebut.
Di masa pandemic ini ucap beliau ummat yang melaksanakan ibadah saat perayaan pun tidak sebanyak sebelum pandemic paling kurang lebih hanya 8-30ummat saja. Dikarenakan adanya pandemic ini maka seluruh kegiatan peribadatan pun juga dialihkan melalui online yaitu melalui zoom. Nah selain perayaan ulang tahun para dewa, umat Buddha juga melakukan perayaan hari waisak. Namun perayaan ini hanya di laksanakan di pusat saja yaitu di Borobudur dan di tempat tempat pusat lainnnya.
Prosedurnya yaitu dari satu vihara mengirimkan perwakitan ummat untuk di kirimkan di acara pusat tersebut. Dikarenakan seluruh biaya ditanggung oleh pemerintah dan rasanya memang tidak memungkinkan apabila dilakukan disetiap vihara. Hari raya waisak  ini sendiri adalah  perayaan yang dilakukan oleh umat buddha untuk memperingati kelahiran buddha. Banyak sekali tradisi tradisi yang unik dalam acara ini salah satu ritual suci dan yang paling popular yaitu ritual mandi sang Buddha yang dilakukan di kuil. Tujuan dari ritual ini tidak lain untuk memurnikan hati serta pikiran dari kebencian,keserakahan serta ketidaktahuan.
Di vihara ini dikatakan oleh bapak Anang Purnomo bahwa juga terdapat tasbih yang jumlahnya itu 110. Dan ummat buddha juga sering doa dengan memegang tasbih layaknya seorang muslim bertasbih namun yang membedakan yaitu kalimat doanya. Beliau juga mengatakan bahwa didalam wihara ini pekerjanya oun tidaklah semua orang buddha namun juga ada yang muslim.
Beginilah rasa toleransi antar umat beragama yang sangat luar biasa. Vihara Vajra Bumi Kartanegara ini buka pukul 6 dan tutup pada pukul 4 sore. Banyak juga warga sekitar maupun wisatawan yang sempat mengunjungi tempat itu tidak lain untuk berfoto foto. Memang diperkenankan untuk berfoto foto namun hanya berada di luar saja dan di dalam tidak diperbolehkan untuk difoto karena digunakan untuk beribadah. Saat saya kesana pun saya sempat bertemu juga dengan dua ummmat yang sedang beribadah.
Dari penngalaman saya berkunjung di vihara ini menjadikan saya tahu lebih mengenai ragam agama yang ada di Indonesia ini apalagi Buddha yang jarang orang ketahui apa saja ragam yang ada di dalamnya. Nahhh itu dia guys sedikit cerita tentang vihara yang telah saya kunjungi dari sini kita dapat belajar banyak mengenai toleransi beragama. Sebagai umat muslim dan warga Indonesia kita tidak boleh meninggalkan budaya toleransi kita antar umat beragama. Okee guys terimakasih udah baca sampai akhir. Jangan lupa like dan komen ya guys see you pada artikel aku selanjutnya yang ga bakal kalah menariknya. Baaaiii guysss
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H