Aplikasi meditasi berbasis agama, seperti yang digunakan dalam tradisi Buddhis atau Kristen, membantu individu merenung, berdoa, dan fokus pada hubungan spiritual mereka dengan Tuhan.
Potensi Mengurangi Esensi Spiritual
Namun, di balik kemudahan tersebut, ada potensi tantangan:
1. Kehilangan Sentuhan Personal
Penggunaan teknologi secara berlebihan dapat membuat ibadah terasa mekanis. Kita hanya mengandalkan aplikasi untuk mengingatkan ibadah, tanpa benar-benar merasakan kedekatan dengan Tuhan. Rasulullah bersabda:
“Allah tidak melihat kepada tubuh dan rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)
Esensi ibadah yang sejati adalah keikhlasan hati, bukan sekadar rutinitas.
2. Gangguan dari Teknologi
Aplikasi sering kali disertai dengan notifikasi lain yang bisa mengganggu konsentrasi, seperti pesan atau media sosial. Hal ini dapat mengurangi kekhusyukan ibadah.