Mohon tunggu...
Dinda Melanie
Dinda Melanie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jika hidup adalah permainan main kan tapi jika hidup adalah mimpi wujudkan karna setiap langkah hidup itu menentukan nasib mu di kemudian hari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jeen Piaget

19 November 2024   08:23 Diperbarui: 19 November 2024   08:48 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jean Piaget dan Teori Perkembangan Kognitif

Jean Piaget (1896–1980) adalah seorang psikolog Swiss yang dikenal sebagai pelopor dalam studi perkembangan kognitif anak. Teori perkembangan kognitifnya memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana individu, khususnya anak-anak, memperoleh, membangun, dan menggunakan pengetahuan sepanjang hidup mereka. Piaget percaya bahwa proses berpikir berkembang melalui serangkaian tahapan yang terstruktur, yang masing-masing ditandai oleh kemampuan kognitif yang berbeda.

Artikel ini akan membahas teori perkembangan kognitif Piaget, tahapan-tahapan yang dirumuskannya, serta kontribusi dan kritik terhadap teorinya.

Konsep Dasar Teori Kognitif Piaget

Piaget berpendapat bahwa perkembangan kognitif adalah proses aktif yang terjadi ketika individu berinteraksi dengan lingkungannya. Anak-anak bukanlah penerima pasif informasi; mereka adalah "ilmuwan kecil" yang secara aktif mengeksplorasi dan mencoba memahami dunia mereka.

Dua konsep penting dalam teori Piaget adalah:

1. Skema (Schemas):
Skema adalah struktur mental atau pola berpikir yang digunakan seseorang untuk memahami dan merespons lingkungan. Misalnya, seorang bayi mungkin memiliki skema sederhana untuk "menghisap" yang diterapkan pada berbagai objek.

2. Adaptasi:
Adaptasi melibatkan dua proses utama:

Asimilasi: Mengintegrasikan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada.

Akomodasi: Mengubah atau menciptakan skema baru untuk menyesuaikan dengan informasi baru.

Melalui asimilasi dan akomodasi, anak-anak terus-menerus menyesuaikan pemahaman mereka tentang dunia.

Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget

Piaget mengidentifikasi empat tahap perkembangan kognitif yang terjadi secara berurutan. Setiap tahap mencerminkan cara berpikir yang unik, yang dibangun berdasarkan tahap sebelumnya:

1. Tahap Sensorimotor (0–2 Tahun):
Pada tahap ini, bayi belajar tentang dunia melalui pengalaman sensorik (seperti melihat, mendengar, dan menyentuh) dan tindakan motorik. Pemahaman mereka terbatas pada apa yang ada di depan mereka.

Ciri utama: Perkembangan permanensi objek (object permanence), yaitu kesadaran bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat.

2. Tahap Praoperasional (2–7 Tahun):
Anak mulai menggunakan bahasa dan simbol untuk mewakili objek dan ide. Namun, pemikiran mereka masih bersifat egosentris, yang berarti mereka sulit memahami sudut pandang orang lain.

Ciri utama: Pemikiran simbolik, namun belum mampu memahami konsep logis, seperti konservasi (kesadaran bahwa jumlah atau volume tetap sama meskipun bentuk berubah).

3. Tahap Operasional Konkret (7–11 Tahun):
Anak mulai berpikir secara logis tentang situasi konkret. Mereka dapat memahami konsep konservasi dan mampu mengurutkan serta mengklasifikasikan objek berdasarkan karakteristik tertentu.

Ciri utama: Pemikiran logis pada situasi nyata, tetapi masih sulit untuk memahami konsep abstrak.

4. Tahap Operasional Formal (11 Tahun ke Atas):
Pada tahap ini, individu mulai berpikir secara abstrak, hipotetis, dan sistematis. Mereka dapat memahami ide-ide yang kompleks, seperti moralitas, sains, dan filosofi.

Ciri utama: Kemampuan untuk berpikir secara hipotetis dan menyusun argumen logis.

Kontribusi Teori Piaget dalam Psikologi Kognitif

Teori Piaget memiliki dampak besar dalam bidang pendidikan dan psikologi. Beberapa kontribusi utamanya meliputi:

1. Pemahaman tentang Cara Anak Belajar:
Piaget menunjukkan bahwa pembelajaran tidak hanya tentang menyerap informasi, tetapi melibatkan proses aktif eksplorasi dan adaptasi.

2. Prinsip Pembelajaran yang Berpusat pada Anak:
Pendekatan pendidikan berdasarkan teori Piaget menekankan pentingnya menyediakan pengalaman belajar yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Misalnya, anak-anak pada tahap operasional konkret lebih efektif belajar melalui aktivitas langsung dibandingkan instruksi verbal abstrak.

3. Penekanan pada Peran Pengalaman:
Piaget menyoroti pentingnya interaksi dengan lingkungan untuk merangsang perkembangan kognitif.

Kritik terhadap Teori Piaget

Meskipun teori Piaget sangat berpengaruh, beberapa kritik muncul:

1. Kurangnya Variasi Individual:
Piaget beranggapan bahwa semua anak melalui tahapan perkembangan yang sama dalam urutan yang tetap. Namun, penelitian menunjukkan bahwa ada variasi individu dalam kecepatan perkembangan.

2. Kurangnya Peran Sosial dan Budaya:
Piaget lebih menekankan perkembangan kognitif sebagai proses individu. Namun, teori ini kurang mempertimbangkan pengaruh sosial dan budaya, seperti yang ditekankan oleh psikolog Lev Vygotsky.

3. Metodologi Penelitian:
Sebagian kritik menilai bahwa metodologi Piaget, yang sering berbasis observasi terhadap anak-anaknya sendiri, kurang sistematis dan tidak mencakup sampel yang lebih luas.

Relevansi Teori Piaget Saat Ini

Meskipun beberapa aspek teori Piaget telah dimodifikasi atau diperluas oleh penelitian modern, prinsip-prinsip dasarnya tetap relevan. Dalam pendidikan, pendekatan berbasis tahap perkembangan kognitif masih digunakan untuk merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Selain itu, ide tentang anak sebagai pembelajar aktif terus memengaruhi praktik pendidikan di seluruh dunia.

Kesimpulan

Teori perkembangan kognitif Jean Piaget memberikan kerangka kerja yang kaya untuk memahami bagaimana manusia belajar dan berpikir. Dengan menyoroti tahapan perkembangan kognitif, Piaget membantu para pendidik, psikolog, dan orang tua untuk mendukung perkembangan anak secara lebih efektif. Meskipun kritik terhadap teorinya ada, gagasan Piaget tetap menjadi dasar penting dalam studi psikologi perkembangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun