Teori Nativisme
Teori Nativisme, dalam teori belajar nativisme perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor di bawah sejak lahir baik karena berasal dari keturunan orang tuanya maupun karena memang ditakdirkan titik faktor ini meliputi faktor gen (keturunan), kemampuan (bakat), dan pertumbuhan mereka.
Seorang anak biasanya mempelajari bahasa secara perlahan dan abstrak. Sang anak melakukan hal tersebut tanpa adanya instruksi eksplisit maupun pengaruh dari lingkungan sebagai petunjuk prinsip dasarnya. Â bagi nativisme lingkungan sekitar tidak akan aktif dalam mempengaruhi perkembangan seorang anak serta pendidikan juga tidak akan mempengaruhi dalam perkembangannya.
Teori nativisme memiliki beberapa faktor dalam kemampuan berbahasa seseorang yaitu faktor genetik yang berupa faktor gen dari kedua orang tua yang mendorong adanya suatu bakat, faktor kemampuan anak yang menjadikan anak mengetahui potensi yang dimiliki di dalam dirinya,Â
dan yang terakhir faktor pertumbuhan anak yang mendorong anak untuk mengetahui bakat dan minatnya dalam pertumbuhan dan perkembangan secara alami sehingga jika pertumbuhannya normal maka dia akan memiliki sikap yang energik, aktif, dan responsif terhadap kemampuan yang dimilikinya. Implikasi teori nativisme pada dasarnya didasarkan pada sifat pembawaan anak itu sendiri serta tidak bisa dipengaruhi oleh lingkungan dalam perkembangannya.
Kelebihan teori nativisme
*Dapat menonjolkan bakat yang dimiliki oleh manusia
*Mendorong wujud diri manusia agar lebih berkompetensi
*Membantu manusia dalam membuat suatu pilihan
Kekurangan teori nativisme
*Manusia dipandang seolah-olah memiliki sifat yang sulit diubah karena Sifat turunan yang telah melekat pada dirinya sejak lahir.
Perbedaan teori kontruktivisme, kognitivisme dan nativisme
Perbedaan dari ketiga teori belajar tersebut ialah bahwa teori belajar kontruktivisme lebih mengedepankan peningkatan logika dan konseptual dalam Pembelajarannya teori belajar ini membahas bagaimana proses terbentuknya suatu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia.Â
Pembentukan pengetahuan yang terjadi pada manusia itu berasal dari pengalaman-pengalaman yang ia lewati. Sedangkan untuk teori belajar kognitivisme Merupakan teori yang menitikberatkan pada proses perubahan persepsi dan pemahaman yang dilakukan pada saat belajar.
Teori ini berbicara tentang manusia yang membangun kemampuan kognitifnya dengan motivasi yang dilakukan oleh diri sendiri terhadap lingkungannya. Berbeda dengan teori kontruktivisme dan kognitivisme, teori belajar nativisme membahas mengenai perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor yang dibawa sejak ia lahir.Â
Pembelajaran bahasa ditentukan oleh bakat yang dimiliki oleh indovidu. Setiap manusia dilahirkan sudah memiliki bakat untuk memberoleh brlajar bahasanya. Perkembangan dan pertumbuhan anak ditentukan oleh potensi sejak lahir dan lingkungannya tidak dapat merubahnya. bagi nativisme juga lingkungan sekitar tidak akan aktif dalam mempengaruhi perkembangan seorang anak serta pendidikan juga tidak akan mempengaruhi dalam perkembangannya.
Ketiga teori tersebut memiliki pengertian yang jelas berbeda antara satu dengan yang lainnya, dan sudah jelas tidak bisa disamakan, sebab dalam pengertiannya pun sudah terlihat sangat jelas berbeda, baik penjelasan pakar satu maupun pakar yang lainnya.Â