Mohon tunggu...
Dinda JuniLestari
Dinda JuniLestari Mohon Tunggu... Freelancer - kosong

99kiddo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kematian Bambang Ditinggal Nikah Sang Mantan

15 September 2019   21:34 Diperbarui: 17 September 2019   16:08 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Akhir-akhir ini, kembali marak permasalahan dalam sebuah hubungan yang berakhir tragis. Tak bisa dijadikan sebuah tantangan, karena hidup tanpa permasalahan adalah pelajaran. Terutama saat menjalin hubungan, pernikahan adalah sebuah ikatan yang sakral yang hanya dilakukan sekali seumur hidup. Bercerita hal ini, seorang pria merelakan untuk menghabiskan hidupnya dengan cara yang tragis.

Pria yang dikenal sangat ramah pada warga sekitar rumahnya, diakhir akhir terlihat korban hanya suka diam dan murung.  Kandasnya hubungan pria dari salah satu warga Kota Bangun, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Riau. Membuat korban(23) gelap mata sehingga mengakhiri hubungannya pada pertengahan 2015 lalu.

Tak diduga putus cinta yang membuat sosok pria yang dikenal selain ramah, dan rajin beribadah ini mengakhiri hidupnya.

Pada pagi yang cukup cerah, sang ayah meminta korban yang bernama lengkap Bambang Sutrisno ini untuk pergi membeli sesuatu dipasar.

"Bapak mau dibelikan soto yang diarah seberang jalan pattimura itu loh, lek". Kata Bapak sambil menyodorkan uang.

"Yo, Pak. Aku loh siap-siap dulu yo.."

"Yo wes toh lek. Jangan lupa. Banyaki cabenya yo, dikantong plastik yang terpisah"

"Nggeh pak".

Diperempatan jalan, dengan sepeda motor berwarna merah yang menjadi andalalan si korban, ia melihat sosok yang mirip sekali dengan pacarnya.

"Loh, itu bukannya cahyu, pacarku?" Benak Bambang.

Kemudian..

"Neng.. Neng.. Lastri. Kamu mau kemana?" Panggilnya dengan keras dan lantang.

"Eh mas Bambang. Ini aku loh baru mau ke rumahmu toh mas.". Jawab Lastri.

"Lah ono opo toh. Kamu ada keperluan apa mau kerumah mas?" Jawab Bambang dengan kebingungannya.

"Ada sesuatu yang ingin neng sampaikan mas.". Kata Lastri.

"Apa itu?". Saut Bambang.

"Bisa kita bicara disana mas?" Tanya Lastri.

Sekitar pukul 8 pagi, tepat Lastri mengungkapkan semua permasalahan dan keluhan yang menjadi permasalahan dalam hubungan mereka.

"Begini toh mas. Aku rasa kita lebih baik sudahi hubungan ini deh mas. Soalnya aku udah ga bisa bersamamu lagi." Lastri menceritakan perkara yang menjadi awal permasalah ini.

"Apa maksud kamu, lastri?. Sebelumnya hubungan kita baik-baik saja bukan?. Tanya Bambang

"Nggak mas. Jujur. Mbok ku udah mendesakku untuk segera menikah. Dan sebelumnya juga sudah sempat kukatakan padamu, bukan? Kapan kamu mau melamarku?. Tapi kamu selalu bilang untuk menunggu melulu. Dan pada akhirnya, mbok menjodohkan ku dengan pilihan Pak lek. Aku minta maaf, mas. Kita tidak bisa bersama lagi". Saut Lastri.

"Aku akan melangsungkan pernikahanku besok pagi mas. Aku harap kamu bisa dateng ke akad pernikahanku" sambungnya.

"Ga mungkin Neng. Kenapa kamu nggak bisa nunggu mas? Mas sedang mengumpulkan uang untuk melamarmu. Setidaknya mbokyo kamu bisa nunggu gabisa toh. Dan mas pun udah bilang ke mbok dan paklek. Kenapa mereka seperti itu?" Cetus Bambang.

"Maaf mas. Aku ga tau mau ngomong apa lagi. Ujungnya kita memang tidak berjodoh mas. Dan aku bukan jodoh yang baik untukmu mas. Aku pergi dulu. Aku pamit. Selamat tinggal mas, maaf dan terimakasih." Pamit Lastri dan segera ia meninggalkan Bambang dengan air mata yang terseduh-seduh.

3 hari berlalu setelah kejadian, mengawali tingkah laku yang aneh dari korban.

Korban hampir ditabrak karena melamun di tengah jalan. Selain itu, korban suka membayangkan orang disekitarnya dengan bayangan Lastri. Terakhir, Korban ditemukan oleh ayahnya. Dimana saat ia ingin ke kamar kecil namun tersendat lantaran terkunci pintunya. Alhasil, keluarga mulai merasa curiga dan pada akhirnya mendobrak kamar mandi. Sang keluarga terkejut saat mendapati Bambang sudah tergantung tak bernyawa di platform dengan menggunakan tali plastik.

"Korban ditemukan sudah tak bernyawa sekitar pukul 12.00 WIB oleh orangtua nya.". Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo. (Dikutip berdasarkan sumber SINDONEWS.com).

Pihak korban langsung memberitahukan kejadian ini ke pihak kepolisian. Tidak lama kemudian, polisi pun datang dan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). Jenazah dibawah ke rumah sakit untuk dilakukan aoutopsi. Tetapi pihak keluarga menolak untuk dilakukan hal demikian. Dan berdasarkan hasil visum, memang tidak ditemukan tanda-tanda kekerasaan.

Dengan kejadian ini, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, jika memang kita berjodoh dengan dia. Maka segala rintangan akan bisa di lewati dengan perjuangan yang memuaskan secara bersama. Dan menghabiskan nyawa sendiri bukanlah jalan untuk menyelesaikan permasalahan sebagai orang yang beriman dan percaya pada takdir Tuhan.  

-Selesai-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun