"Neng.. Neng.. Lastri. Kamu mau kemana?" Panggilnya dengan keras dan lantang.
"Eh mas Bambang. Ini aku loh baru mau ke rumahmu toh mas.". Jawab Lastri.
"Lah ono opo toh. Kamu ada keperluan apa mau kerumah mas?" Jawab Bambang dengan kebingungannya.
"Ada sesuatu yang ingin neng sampaikan mas.". Kata Lastri.
"Apa itu?". Saut Bambang.
"Bisa kita bicara disana mas?" Tanya Lastri.
Sekitar pukul 8 pagi, tepat Lastri mengungkapkan semua permasalahan dan keluhan yang menjadi permasalahan dalam hubungan mereka.
"Begini toh mas. Aku rasa kita lebih baik sudahi hubungan ini deh mas. Soalnya aku udah ga bisa bersamamu lagi." Lastri menceritakan perkara yang menjadi awal permasalah ini.
"Apa maksud kamu, lastri?. Sebelumnya hubungan kita baik-baik saja bukan?. Tanya Bambang
"Nggak mas. Jujur. Mbok ku udah mendesakku untuk segera menikah. Dan sebelumnya juga sudah sempat kukatakan padamu, bukan? Kapan kamu mau melamarku?. Tapi kamu selalu bilang untuk menunggu melulu. Dan pada akhirnya, mbok menjodohkan ku dengan pilihan Pak lek. Aku minta maaf, mas. Kita tidak bisa bersama lagi". Saut Lastri.
"Aku akan melangsungkan pernikahanku besok pagi mas. Aku harap kamu bisa dateng ke akad pernikahanku" sambungnya.