Mohon tunggu...
Dinda Hidayanti
Dinda Hidayanti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Alumni Southern Federal University Rusia. \r\nwww.hidayanti.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepala Salmon

14 November 2012   05:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:24 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sial, kalah telak sekarang. Rasanya benar-benar tak punya muka. Sedangkan Sam berpura-pura sibuk menggoreng sambil menguping pembicaraan kami tanpa komentar apa-apa.

“Net, v Indonezii kozhi u Ribbi vkusno kogda ikh mi jelayem sukhariki ili kreker”  jawab sepenuh reruntuhan hatiku [tidak, di Indonesia, kulit ikan elezat saat dibuat krupuk]

“kharasho, vwot wvasmite” [baiklah, ini, ambilah]

Aku mengambil semua kulit yang hampir terbuang itu dengan perasaan campur aduk, antara malu, senang dan prihatin. Untungnya setelah itu ternyata si Vietnam lekas keluar dari dapur, entah apa ia akan kembali memasak nanti atau memang dimakan sebagai sashimi saja. Yang jelas dia punya cerita baru tentang mahasiswa Indonesia yang meminta sampah kulit makanan dia. Kamipun punya cerita baru di kamar setelah tragedy kulit dan potongan kepala ikan matang semua.

“Gimana Sam? Enak kulit salmonnya?” tanyaku

“Wah ada kulit salmon? Dapet darimana? Kan kepala ikan ga ada kulitnya Kak?” tanya Dita yang tidak tau apa-apa

“Enak banget kak! Apalagi kalo tau dapatnya dengan perjuangan yang mempertaruhkan nama bangsa”

“Iya Sam, tapi aku jadi ga selera makan sekarang, hahaha” jawabku sambil menahan haru

Baru kali ini aku makan dari sampah orang lain, beda bangsa lagi! namun meski begitu ada satu harapan terbesit pada malam hari ini bahwa suatu saat nanti ketika aku sudah tidak lagi menjadi mahasiswa aku harus tunjukkan kalo aku bukan cuma bisa beli kepala salmon atau minta sampah kulit salmon, tapi bisa beli dan berenang bareng ikan salmon. Amiin

*ingatan yang terselempit

#Bangil, 13 Nov 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun