Mohon tunggu...
Dinda Hidayanti
Dinda Hidayanti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Alumni Southern Federal University Rusia. \r\nwww.hidayanti.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepala Salmon

14 November 2012   05:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:24 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Ye. Daripada minta? Malu tau!” jawabku sengit

Disaat-saat genting perdebatanku dengan Sam tentang kulit ikan salmon itu tiba-tiba si Vietnam dengan muka kosong membawa sebagian kulit ikan ke cerobong sampah dan seketika itu spontan,

“Aaaaaaaaarghhhh.... Net! Net! Net! Ne Wvibrasivai!!!”   aku menjerit [jangan, jangan, jangan, jangan dibuang]

Duh, betapa malunya aku,mulutku keceplosan berteriak histeris sampai si Vietnam seketika juga terdiam sambil memandangku heran dan Sam pun langsung tepok jidat sambil membuka mulut lebar-lebar

“Sto? Sto takoe? Pacemu?” [apa? kenapa?]

Karena sudah terlanjur basah, meski di bibir berkata enggan sebetulnya naluriku sebagai kakak yang bertanggung jawab atas gizi adik-adiknya maka dengan wajah menahan malu yang teramat sangat aku langsung menjawab

“Da, net, eto kozhi ti wvibrasivaesh? A mozna mne?”   jawabku dengan wajah memerah padam [iya, eh tidak, itu kulit mau kami buang? boleh buat saya?]

“Za cem tebya eto nuzna?”  Tanya si Vietnam heran [untuk apa kamu?]

Sial. Kenapa harus pakai Tanya sih? Kan aku jadi salah tingkah menjawabnya

“Hmm.. Eto, V nashi strana kozi u ribbi ochen vkusno, a Mi nikogda wvibrasivaet ikh” [hmm, itu, di negara kami kulit ikan sangat lewat, jadi kami tidak pernah membuangnya]

“O, nu v Vietname eto mushor”  jawabnya enteng [o, divietnam itu sudah jadi sampah]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun