Mohon tunggu...
Dinda Hidayanti
Dinda Hidayanti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Alumni Southern Federal University Rusia. \r\nwww.hidayanti.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepala Salmon

14 November 2012   05:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:24 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Hehehe, iya Sam. Berkah buat kita kalo mereka tau kepala salmon bisa lebih enak dari pada ikan lainnya mereka pasti makan sambil merem melek ya? Hahaha” candaku sambil mengiris kecil daun Ukrop

Setelah seluruh bagian kepala lepas masing-masing sampai pada bagian yang terkeras pada kepalanya sudah berupa potongan kecil maka, ikan siap dibawa kedapur! Sam membantuku membawa 2 baskom pretelan ikan salmon di kedua tangannya. Sedangkan aku sibuk membawa penggorengan, minyak goreng, dan bahan-bahan memasak lainnya. Hmmm Yummi..

Sesampainya didapur, kami bebarengan dengan mahasiswa asal Vietnam yang ternyata juga sedang memasak ikan salmon. Benar-benar ikan salmonnya. Bukan Cuma kepala ataupun buntut ikan salmon. Ikan yang besarnya mungkin 2 kilo dan harganya berkisar antara 3000 rubel  sampai 4500 rubel khusus cuma badan tanpa kepala. Iya, kepalanya kami yang beli.

Kami yang baru datang kedapur dengan membawa pretelan ikan salmon cuma bisa tersenyum kecut.

“Privet, ribbi gotovite? ” sapaku iseng basa-basi [hai, masak ikan?]

“Privet, da. A Wvi?”  tanyanya kembali [hai, iya, anda?]

“Toze Ribbi”  jawabku sepet [ikan juga]

Ah, begini nih. Jadi malas kan! Kalo harus terlihat kesenjangan social antara mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa asal Vietnam. Huh

Saat aku dan Sam mulai menggoreng ikan, aku melihat si Vietnam masih sibuk mem-file daging ikan salmon raksasa dengan memisahkan kulit dari dagingnya. Warna orange dagingnya membuat kami berdua takjub. Ikan salmon memang benar-benar ikan Dewa yang lezat.

“Kak, itu kulitnya bakal diapain ya? Ko dipisah deket sampah begitu sih?” tanya Sam memperhatikan si Vietnam memasak

“Ga tau Sam, kayanya si bakal dibuang deh,” jawabku menebak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun