Mohon tunggu...
dinda gursing
dinda gursing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Vandemi Covid-19 terhadap Penjualan di Toko Kain

7 Desember 2021   20:27 Diperbarui: 7 Desember 2021   20:46 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aman damai, Minggu, (31/10/2121) ----- Saya merupakan salah satu mahasiswa di Universitas Negeri Medan yang mendapat tugas projek di dalam perkuliahan saya. Dimana dosen meminta saya untuk mendapatkan sebuah data primer, dengan melakukan pengatamatan melalui wawancara yang dilakukan. Dimana wawancara ini dilakukan secara langsung, dengan menerapkan protokol Kesehatan. Tepatnya di depan toko milik salah satu warga desa Aman Damai, yang menjadi subjek dalam penelitian saya kali ini.

Untuk menyelesaikan tugas ini saya mengambil judul "Analisis Tingkat Penjualan Toko Kain Akibat Adannya Pandemi Covid-19". Dimana pengamatan ini bertujuan untuk dapat mengetahui, apakah pandemi COVID-19 mempengaruhi penjualan toko kain di Desa Aman Damai. Selenjutnya yaitu dapat memproleh statistik penjualan dari toko pakaian di desa Aman Damai, memproleh data primer dari wawancara yang akan dilakukan, dan juga menambah wawasan mengenai ilmu berbisnis.

Untuk mendapatkan informasi, penulis melalukan wawancara dengan pemilik salah satu toko kain di Desa Aman damai yang bernama Mega Ginting. Dimana diantara seluruh toko kain yang ada di desa tersebut, milik beliaulah yang terbilang lumayan besar diantara semuannya.

Selain memiliki usaha yang terbilang lumayan besar, beliau juga rupannya telah lama hidup di dunia perbisnisan ini. Dimana beliau sudah selama 16 tahun membuka toko kain di Desa Aman Damai. Awalnya beliua mengatakan usaha yang ia geluti dari dulu hingga sekarang cukup menjanjikan dan mengutungkan bagi dirinnya. Dimana dengan adannya bisnis tersebut beliau dapat membantu keuangan di dalam rumah tanggannya.

Namun semenjak adannya pandemi COVID-19 telah membawa perubahan terhadap dunia perdagangan, dengan berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Namun, upaya untuk menghambat penyebaran virus COVID-19 telah menghambat kegiatan perekonomian dan dampaknya terhadap tingkat kesejahteraan sosial ekonomi semakin dirasakan masyarakat. Begitu jugalah yang dirasakan oleh seorang pengusaha toko kain di suatu Desa Aman Damai, Kabupaten Langkat.

Beliau mengatakan usaha yang ia jalakan sangat merasakan pengaruh dengan adanya pandemi Covid-19. Beliau juga berkata, biasannya hampir setiap harinya ada dua sampai empat orang pengunjung yang mampir ketokonya. Barangkali membeli baju, ataupun celana, namun semenjak pandemi keadaan toko pakaian beliau mendadak sunyi, dimana pengunjung yang datang untuk membeli barang jarang ditemui. Bahkan dalam seharipun bisa tidak ada pengunjung yang datang untuk membeli.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Tentu saja hal ini membuat omset pendapatan beliau menurun yang dapat kita lihat dalam diagram diatas juga. Dimana untung yang biasannya didapat beliau perbulan sebelum pandemi berkisar tiga sampai tujuh juta dengan lima puluh lima sampai tujuh puluh barang yang dapat dijual. Sedangkan pada saat pandemi hanya berkisar satu hingga dua juta saja dengan tiga puluh sampai empat puluh tiga barang yang terjual perbulannya, sehingga dalam hal tersebut beliau melakukan sebuah antisipasi, untuk menyelamatkan usaha yang sudah lama ia bangun agar tidak merugi ataupun bangkrut.

Dengan adannya persoalan tersebut beliau yang bernama Mega Ginting membuat antisipasi dengan menerapkan hukum permintaan. Dimana ketika permitaan pembeli sedikit maka barang yang disediakan juga sedikit, begitu juga sebaliknya. Sehingga tidak terjadi penimbunan barang yang berlebih, dimana beliau mengatakan dengan menetapkan hukum permintaan beliau dapat mengurai jumlah modal yang dikeluarkan. Dimana hal tersebut memang sangat penting untuk mencocokkan pemasuakan yang memang sangat kecil di tengah pandemi ini kata beliau.

Selain mewawancarai sang pemilik toko, sang penulis juga sempat mewawancarai ibu-ibu sekitar yang biasannya berbelanja di toko pakaian milik Mega Ginting. Seorang ibu yang penulis wawancarai ini bernama Jahtra, beliau mengatakan bahwasanya sering berbelanja di toko pakaian tersebut apalagi jika ada baju keluaran terbaru. Namun akibat adannya pandemi beliau mengatakan sudah jarang membeli ke toko tersebut. Udah bisa isi perut saja syukur, urusan baju mah bisa belakangan ujar beliau menambahi. Seorang masyarakat yang biasannya berbelannja di toko pakaian di Desa Aman Damai tersebut.

Memang akibat adannya pandemi membuat tingkat penjualan dari toko pakaian relatif turun. Dimana ketika pandemi datang beberapa orang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari -- hari yang utama, yaitu mengisi perut. Sehingga untuk urusan pakaian tidak terlalu diutamakan lagi. Dan hal ini tentu berakibat langsung terhadap pedagang toko pakaian di Desa Aman Damai.

Sang pemilik toko pakaian Mega Ginting mengatakan, bahwa beliau merasa dampak yang diberikan oleh pendemi, lebih besar dibandingkan dengan adanya dampak dari persaingan toko lainnya, yang berada di sekitar Desa Aman Damai tersebut. Beliau mengatakan hanya dapat berdoa, sehingga keadaan Indonesia negara yang ditinggali beliau dapat segera pulih dari ancaman virus Covid -- 19. Sehingga ekonomi masyarakat dapat segera pulih dan para pengusaha seperti beliau tidak lagi mengalami penurunan tingkat penjualan.

Pandemi memang sangat mempengaruhi dunia perdangan dimana pemasukan ekonomi yang terus menurun tentu akan membuat masyarat untuk menghemat pengeluaran yang ada, mengurangi berbelanja hal yang tidak terlalu dibutuhkan. Dimana dalam hal ini banyak masyarat tidak terlalu mementingkan pakaian bagus untuk dipakai yang penting layak pakai saja cukup. Karena urusan mengisi perut adalah hal yang lebih di utamakan.

Sekian yang dapat penulis sampaikan, kirannya dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian untuk menambah wawasan dari bacaan di atas. Jika ada kasalahan bacaan ataupun penyampaian kata, kirannya dapat dimaklumkan. Karena penulis masih dalam tahap pembelajaran.

Salam penulis

Dinda Natalisa Br. Gurusinga

Mahasiswa Universitas Negeri Medan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun