Mohon tunggu...
Dinda Chrstie Ratnasari
Dinda Chrstie Ratnasari Mohon Tunggu... -

Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa | Akuntansi '14 | 2014 017 042

Selanjutnya

Tutup

Money

Audit terhadap Siklus Produksi: Pengujian Substantif terhadap Saldo Sediaan

8 April 2016   16:30 Diperbarui: 8 April 2016   16:34 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Audit terhadap Siklus Produksi: Pengujian Substantif terhadap Saldo Sediaan

 

Audit atas persediaan kompleks dan menghabiskan waktu dalam audit karena:

Persediaan adalah bagian utama dalam neraca, seringkali merupakan akun terbesar melibatkan modal kerja.
Persediaan dapat tersebar di beberapa lokasi yang menyulitkan penghitungan dan pengendalianfisik.
Bermacam-ragam persediaan menyulitkan auditor.
Penilaian  persediaan  dipersulit  oleh  faktor  keusangan  dan  perlunya  mengalokasikan biayamanufaktur ke persediaan.
 Ada beberapa metode penilaian persediaan, namun harus dipakai secara konsisten.
           

Sediaan umumnya mendapat perhatian yang lebih besar dari auditor di dalam auditnya karena berbagai alasan berikut ini:

1.     Umumnya sediaan merupakan komponen aktiva lancar yang jumlahnya cukup material dan merupakan objek manipulasi serta tempat terjadinya kesalahan-kesalahan besar.

2.     Penentuan besarnya nilai sediaan secara langsung mempengaruhi kos barang yang dijual sehingga berpengaruh pula terhadap perhitungan laba tahun yang bersangkutan.

3.     Verifikasi kuantitas, kondisi, dan nilai sediaan merupakan tugas yang lebihkompleks dan sulit disbanding dengan verifikasi sebagian besar unsure laporan keuangan yang lain.

4.     Seringkali sediaan disimpan di berbagai tempat sehingga menyulitkan pengawasan dan penghitungan fisiknya.

5.     Adanya berbagai macam sediaan menimpulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan auditnya.

 

Prinsip Akuntansi Berterima Umum dalam Penyajian Sediaan dalam Neraca

1.     Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam menentukan kos sediaan.

2.     Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika sediaan diturunkan nilainya pada harga pasarnya,kosnya harus dicantumkan dalam tanda kurung. Kos pengganti kini harus dicantumkan dalam laporan keuangan untuk sediaan yang kosnya ditentukan berdasarkan metode masuk terakhir, keluar pertama.

3.     Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus menyatakan perkecualian mengenai konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam laporan audit.

4.     Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika sediaan digadaikan sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien.

5.     Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokkan menurut kelompok utama berikut ini: sediaan produk jadi, sediaan produk dalam proses, dan sediaan bahan baku.

6.     Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlahnya material atau bersifat luar biasa.

7.     Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang ditahan. Cadangan ini tidak boleh dikurangkan dari sediaan, namun harus disajikan sebagai pengurangan akun Laba Ditahan.

 

Fungsi-Fungsi yang Membentuk Siklus Persediaan dan Pergudangan:

Menyimpan BB (bahan baku).
Barang disimpan hingga saatnya dibutuhkan, dikeluarkan dari gudang apabila ada permintaan yang diberi wewenang, perintah kerja, dokumen yang menyebutkan jenis dan jumlah barang yang diminta.

Memproses pesanan pembelian.
Permintaan  pembelian  digunakan  untuk  meminta  departemen  pembelian  untuk  memesan  barang persediaan.  Pengendalian atas  permintaan  pembelian dan pesanan  pembelian  yang  terkait  harus dievaluasi dan diuji sebagai bagian dari siklus penjualan dan pembelian.

Memproses barang.
Jumlah barang yang diproduksi tergantung pesanan customer, prediksi penjualan, tingkat persediaan barang jadi,  keekonomisan dari proses produksi. departemen produksi  membuat  laporan produksi  dan barang  rusak  sehingga  catatan  akuntansi  dapat  mencerminkan  pergerakan  barang  dan  biaya produksi yang tepat.

Mengirim barang atau produk jadi.
Pengiriman barang harus didukung dengan dokumen pengiriman yang telah diberi wewenang.

Menerima BB (bahan baku) baru.
Barang  yang  diterima  diperiksa  kuantitas  dan  kualitasnya,  dibuat  laporan  penerimaan barang. Barang dikirim ke gudang, dokumen dikirim ke bagian pembelian, guang, dan hutang usaha.

Menyimpan produk yang terselesaikan (barang jadi).
Setelah barang selesai  diproses di departemen produksi, penyimpanan dilakukan di  gudang menunggu pengiriman. Penyimpanan dipindahkan ke berbagai tempat dengan izin yang terbatas.

 

 

Tujuan Pengujian Substantif terhadap Sediaan

1.     Catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan telah mendapatkan keyakinan terhadap keakuratannya.

2.     Keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan dapat dibuktikan dengan asersi keberadaan sediaan yang tercantum di neraca.

3.     Kelengkapan saldo sediaan ynag disajikan di neraca dapat dibuktikan dengan asersi kelengkapan transaksi ynag berkaitan dengan sediaan yang dicatat dalam catatan akuntansi.

4.     Hak kepemilikan klien atas sediaan, penilaian sediaan, penyajian dan pengungkapan sediaan yang dicantumkan di neraca telah dibuktikan asersinya.

 

 

Transaksi Rinci yang Telah Diuji

            Keandalan saldo sediaan ditentukan oleh transaksi berikut ini yang didebit dan dikreditkan ke dalam akun Piutang Usaha:

1.     Transaction Purchase (Transaksi Pembelian)

2.     Transaction sales (Transaksi  Penjualan)

3.     Transaksi penggunaan atau pemakaian

 

Check Sampel Transaksi yang Tercantum atau Tercatat dalam Akun Sediaan ke Catatan atau Dokumen yang Mendukung Timbulnya Transaksi Tersebut.

·       Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung: laporan penerimaan barang, faktur pembelian, bukti kas keluar, dan surat pesanan pembelian.

·       Periksa pengkrediatan  akun sediaan ke dokumen pendukung: laporan pengiriman barang bukti, faktur penjualan, bukti pemakaian barang dagang.

·       Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan

·       Pemeriksaan dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu pertama setelah tanggal neraca dan minggu terakhir tahun yang diaudit.

·       Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan dalam minggu terkahir tahun ynag diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.

 

Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci

·       Observasi terhadap penghitungan fisik sediaan

·       Periksa perintah tertulis mengenai penghitungan fisik sediaan.

·       Lakukan observasi terhadap penghitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh klien.

1.     Penghitungan uji terhadap penghitungan fisik yang dilakukan oleh klien.

2.     Melakukan tes kompilasi (compilation test), yaitu pengujian penyalinan data di dalam kartu penghitungan fisik ke dalam daftar hasil penghitungan fisik.

3.     Melakukan tes harga (pricing test), yaitu pengujian pencantuman cost per satuan setiap jenis sediaan yang dicantumkan di dalam daftar hasil penghitungan fisik dan perkalian cost per satuan tersebut dengan kuantitas hasil penghitungan fisik sediaan.

4.     Melakukan tes peraturan (adjustment test), yaitu pengujian adjustment yang dilakukan oleh klien terhadap data sediaaan di dalam kartu sediaan atas dasar data yang tercantum di dalam daftar hasil penghitungan fisik.

·       Mengirim surat konfirmasi sediaan yang disimpan di gudang pihak luar

·       Mintalah informasi mengenai barang-barang klien yang dijual secara konsinyasi dan barang-barang titipan yang ada di tangan klien.

·       Mintalah informasi mengenai sediaan yang dijadikan jaminan penarikan utang.

·       Lakukan pengujian terhadap penilaian sediaan

·       Mintalah informasi mengenai metode penilaian sediaaan yang digunakan oleh klien.

·       Perikan kesesuaian kos per satuan sediaan dengan prinsip akuntansi berterima umum.

·       Periksa catatan pendukung yang bersangkutan dengan data kos per satuan sediaan.

·       Bandingkan laba bruto tahun yang diaudit dengan laba bruto tahun sebelumnya.

·       Lakukan pengamatan terhadap unsure sediaan yang rusak.

·       Hitung tingkat perputaran sediaan dan bandingkan dengan tingkat perputaran sediaan tahun sebelumnya.

·       Lakukan pengamatan terhadap sediaan yang lambat pemakaiannya atau penjualannya.

·       Mintalah surat representasi sediaan dari klien.

 

Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca

·       Periksa klasifikasi sediaan di neraca.

·       Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan sediaan.

·       Lakukan analytical review terhadap sediaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun