Mohon tunggu...
Dinda Ayuningtias
Dinda Ayuningtias Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya seorang mahasiswaa Hobi membaca buku dan sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Bullying di Sekolah Menengah Atas Melalui Pendidikan Karakter

19 Maret 2024   20:40 Diperbarui: 19 Maret 2024   20:56 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, pengaruh bullying terhadap kesehatan mental remaja dan anak adalah merasa sangat sedih, rendah diri, kesepian, hilang minat pada hal yang biasa mereka sukai, dan perubahan pada pola tidur atau makan. 

Efek bullying juga bisa menyebabkan gejala psikosomatis, yaitu masalah psikologis yang memicu gangguan pada kesehatan fisik. Hal ini tidak hanya berlaku pada orang dewasa, tapi juga anak-anak. Sebagai contoh, saat waktunya masuk sekolah, anak akan merasa sakit perut dan sakit kepala meski secara fisik tidak ada yang salah di tubuhnya

2. Masalah Fisik
Selain psikis, tindakan bullying bisa memengaruhi kondisi tubuh terutama bagi korban yang mendapatkan kekerasan secara fisik, seperti luka dan memar. Bullying juga turut memicu stres berkepanjangan, sehingga berisiko menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan, di antaranya penurunan daya tahan tubuh, sakit kepala, dan gangguan pencernaan. Perilaku ini pun dapat memperburuk kondisi anak yang telah memiliki riwayat masalah kesehatan sebelumnya, seperti gangguan jantung atau penyakit kulit.

3. Sulit Percaya Orang Lain
Dampak negatif bullying bagi korban selanjutnya adalah akan sulit mempercayai orang-orang disekitarnya atau trust issue. Kondisi ini rentan dialami oleh korban bullying karena mereka khawatir akan mendapatkan perlakuan buruk kembali bila menaruh kepercayaan terhadap orang lain. Bahkan, bila tidak segera diatasi, korban bullying yang mengalami trust issue cenderung akan menutup dirinya dan enggan bersosialisasi dengan orang lain.

4. Pikiran untuk Bunuh Diri
Dampak bullying bagi korban yang satu ini tidak hanya bisa menghampiri pikiran orang dewasa. Korban bullying berusia anak-anak dan remaja pun berisiko memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup. Tidak jarang ada laporan kejadian tentang anak berusia sekolah yang meninggal dunia akibat bunuh diri setelah dirundung oleh teman-teman sepantarannya.

5. Gangguan prestasi
Dampak dari bullying lainnya adalah anak cenderung akan mengalami kesulitan dalam mencapai prestasi belajar. Mereka akan kesulitan untuk berkonsentrasi di kelas, sering tidak masuk sekolah, dan tidak diikutsertakan dalam kegiatan yang ada di sekolah.

6. Pikiran untuk Balas Dendam
Dampak negatif bullying terhadap psikologi korban berikutnya adalah memiliki pikiran untuk balas dendam. Hal ini perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan seseorang melakukan tindakan kekerasan pada orang lain untuk melimpahkan kekesalannya.

Seperti telah disinggung sebelumnya, dampak negatif bullying juga dirasakan oleh pelaku perundungan. Sebab terkadang saat kasus bullying terjadi, umumnya orang akan menganggap bahwa pelaku bullying adalah orang yang jahat. 

Sebenarnya, tidak semua pelaku bully melakukan perundungan karena keinginannya. Beberapa orang bahkan tidak paham bahwa yang dilakukannya adalah tindakan bullying.

Dampak Negatif Bullying Bagi Pelaku :


1. Kurang Empati
Pelaku bullying cenderung tidak memiliki empati terhadap orang lain. Hal ini karena mereka telah terbiasa menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah. Akibatnya, mereka mungkin tidak dapat memahami perasaan orang lain dan tidak peduli dengan konsekuensi tindakan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun