Tentunya, kegemaran masyarakat Indonesia pada film Hollywood menimbulkan beberapa dampak. Dampak konglomerasi media Hollywood pada masyarakat Indonesia adalah dapat merugikan negara Indonesia karena masyarakat lebih mengagung-agungkan atau menyukai film negara luar dibanding negara sendiri.
Lama-kelamaan masyarakat Indonesia akan melupakan cerita film asli Indonesia karena kemampuan "Film Hollywood" untuk mempengaruhi dan menarik perhatian masayarakat Indonesia. Penayangan film Hollywood pastinya menggunakan budaya Amerika yang akan memberi dampak pada perilaku kita, masyarakat Indonesia.
Contohnya adegan "Kissing" pada film Hollywood, dapat membuat masyarakat Indonesia menirunya. Kissing pada budaya Amerika itu adalah hal biasa sedangkan pada budaya Indonesia itu merupakan hal tabu/melanggar tata karma.
Selanjutnya, terjadinya monopoli oleh media yang berkuasa yaitu Hollywood karena bebasnya penayangan film Hollywood di Indonesia yang menyebabkan perfilman Indonesia menjadi lesu dan kurang peminat. Kita pasti akan lebih tertarik pada film Hollywood yang memiliki kualitas yang lebih baik.
Dampak lainnya adalah film Hollywood dapat kita jadikan sarana edukasi agar Indonesia dapat meniru kualitas film Hollywood mulai dari Visual Effect hingga alur cerita yang fantastis.
Selain menjadi sarana edukasi, film Hollywood yang tayang di Indonesia juga berfungsi sebagai sarana hiburan karena sampai saat ini film-film Indonesia masih belum ada yang mampu mengalahkan film Hollywood baik pada Visual Effect maupun alur cerita. Kita sebagai penerus bangsa dapat belajar dari negara-negara maju.
DAFTAR PUSTAKA
Jadiberita. (2016, Juli 21). Perbandingan film Indonesia, Hollywood, Bollywood dan Mandarin, bagus mana?. Diakses dari jadiberita.com
Mulia, H. (2018). Sejarah di balik kemegahan Hollywood. Diakses dari asumsi.co
Pembayun, J., G. (2015). Konglomerasi media dan dampaknya pada pilpres 2014. Jurnal Interaksi, 4,(2)