Kasus veneer gigi yang dilakukan oleh praktik tidak profesional, termasuk tukang gigi yang tidak berlisensi, telah menimbulkan banyak kerugian bagi pasien, baik dari segi kesehatan maupun estetika. Prosedur veneer gigi, yang seharusnya dilakukan oleh dokter gigi berlisensi dan berpengalaman, sering kali disalahgunakan oleh individu tanpa kualifikasi yang memadai. Hal ini menyebabkan berbagai masalah serius yang dapat mempengaruhi kesehatan mulut dan penampilan gigi pasien.
Peran Tukang Gigi dalam Pemasangan Veneer Gigi
Tukang gigi memiliki peran tertentu dalam bidang kesehatan gigi, tetapi mereka tidak memiliki kewenangan untuk melakukan prosedur kompleks seperti pemasangan veneer. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 39 Tahun 2014, tukang gigi diperbolehkan untuk membuat dan memasang gigi tiruan lepasan, tetapi tidak untuk melakukan prosedur kosmetik yang lebih rumit. Ketidakpahaman mengenai batasan ini sering kali menjadi alasan mengapa beberapa individu mencari layanan dari tukang gigi untuk pemasangan veneer.
Keterbatasan Pengetahuan dan Keterampilan
Meskipun tukang gigi mungkin memiliki pengalaman dalam beberapa aspek perawatan gigi, mereka umumnya tidak dilatih untuk melakukan prosedur kosmetik seperti pemasangan veneer. Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman tentang anatomi mulut dan komplikasi medis yang mungkin timbul. Penelitian menunjukkan bahwa tindakan pemasangan veneer oleh individu tanpa kompetensi dapat dikualifikasikan sebagai malpraktik medis, dan ini harus menjadi perhatian bagi masyarakat dalam memilih layanan perawatan gigi (Kwon et al., 2020).
Tingginya Minat Masyarakat untuk Melakukan Pemasangan Veneer
Salah satu faktor utama yang meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan pemasangan veneer adalah kemudahan akses informasi melalui media sosial. Dengan banyaknya iklan dan promosi yang menawarkan harga murah, masyarakat sering kali tergoda untuk menggunakan jasa tukang gigi. Data statistik menunjukkan bahwa jumlah pasien yang mencari layanan veneer di tukang gigi telah meningkat dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah survei yang dilakukan oleh Universitas Indonesia pada tahun 2022 menemukan bahwa hampir 70% responden yang ingin melakukan pemasangan veneer pertama kali mencari informasi melalui platform media sosial (Survei UI, 2022).
Daya Tarik Harga Murah
Tukang gigi sering kali menawarkan tarif yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan dokter gigi profesional. Hal ini membuat banyak orang merasa bahwa mereka bisa mendapatkan perawatan berkualitas dengan biaya yang lebih terjangkau. Namun, seperti diungkapkan oleh drg. Irfan Dammar, pemasangan veneer pada tukang gigi dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan gigi, seperti kerusakan enamel dan peningkatan sensitivitas (Tribunhealth.com, 2022). Banyak pasien baru menyadari bahaya ini setelah mengalami masalah serius akibat perawatan yang tidak tepat.
Kurangnya Edukasi Masyarakat