Mohon tunggu...
Dinda Nurlaili Natasya
Dinda Nurlaili Natasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Inggris

Saya seorang mahasiswa tahun kedua program studi Sastra Inggris di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya memiliki ketertarikan tentang dunia kepenulisan dan literatur.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Greenlight

16 Desember 2022   21:30 Diperbarui: 16 Desember 2022   21:34 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"What?"

"What are you feeling now?"

"What do you mean?"

"Yes, how are you now?"

"I am okay?"

"How come you sound unsure about that?"

"I don't know, Ra"

"Ay, why do you think we pray?"

"I don't know?"

"In my opinion, La, prayer is the easiest way for us to communicate with God. With this prayer, five times a subuh, zuhr, asr, maghrib, isya, that means you talk to God five times," explained Akira "Okay, so?" asked Akira getting confused. "Astaghfirullah Ayla! If you need help, will you just stay quiet like that? You don't ask people for help? You don't talk to people like that? Just keep quiet like that?"

"What? No, I'll ask for help, I'll talk to people"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun