G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara anggota dan satu organisasi regional yakni Uni Eropa. Secara keseluruhan, kelompok ini merupakan forum ekonomi utama dunia yang memiliki posisi strategis karena secara kolektif mewakili sekitar 65% penduduk dunia, 79% perdagangan global, dan setidaknya 85% perekonomian dunia.
Dalam melaksanakan pertemuannya, kelompok ini akan memilih satu anggota negara G20 secara alphabetical setiap tahunnya untuk dijadikan sebagai tuan rumah, dan Indonesia pada tahun 2022 diberikan kesempatan untuk menjadi presidensi G20 setelah bertukar dengan India yang mengirimkan permintaan agar diizinkan untuk memimpin G20 pada 2023, hal ini juga didukung dengan posisi Indonesia yang juga akan memegang pimpinan ASEAN tahun 2023.
Masa presidensi Indonesia sendiri tercatat mulai resmi pada tanggal 01 Desember 2021 sampai pada November 2022. Serah terima presidensi dilakukan pada tanggal 30-31 Oktober 2021 pada KTT G20 yang ke enam belas yang dilaksanakan di Roma, Italia.
Masa presidensi G20 Indonesia ini merupakan momen yang bersejarah bagi Indonesia karena bisa menjadi ajang untuk membuktikan eksistensinya di mata dunia, sehingga Indonesia dengan mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger" berusaha untuk memaksimalkan setiap persiapannya baik dari segi pelayanan maupun substansinya.
Salah satu upaya Indonesia dalam memaksimalkan masa presidensinya ini adalah dengan menetapkan tiga isu prioritas, di mana ketiga isu prioritas ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya yakni diantaranya adalah terkait kesehatan yang inklusif, transformasi digital, dan transmisi energi.
Berdasarkan arahan yang diberikan oleh Presiden tersebut, Kementerian Kesehatan juga kemudian menetapkan tiga isu prioritas dalam presidensi G20 Indonesia ini. Tiga isu prioritas tersebut yaitu:
1. Building global health system resilience atau membangun ketahanan sistem kesehatan global                             Â
Dengan tujuan utama untuk melakukan penataan ulang terhadap arsitektur kesehatan global di negara-negara G20, serta untuk membangun kepercayaan dan dukungan dari negara lain dalam presidensi G20 Indonesia, maka isu prioritas yang pertama ini difokuskan untuk membangun ketahanan sistem kesehatan global.Â
Sebagai upaya dalam mewujudkan isu prioritas pertama, Indonesia saat ini di bantu oleh tim World Bank dan World Health Organization (WHO) sedang menyusun dan membangun mekanisme Global Health Fund, serta melakukan kerja sama dengan negara maju termasuk perusahaan internasional berskala besar untuk akses pendanaan untuk vaksin, dan obat-obatan yang dibutuhkan dalam menghadapi krisis kesehatan ini.
2. Harmonizing global health protocol standards atau melakukan hormanisasi terhadap standar protokol kesehatan global
Terkait isu prioritas kedua, Kementerian Kesehatan mengusulkan dua program, diantaranya yaitu harmonisasi panduan protokol kesehatan global serta terkait konektivitas sistem informasi kesehatan untuk perjalanan internasional mencakup aspek legal, ethical, affordability, dan technical.
Sedangkan hal-hal yang menjadi poin utama dalam isu prioritas kedua ini yaitu terkait optimalisasi panduan protokol kesehatan global, penetapan kebijakan terkait karantina dan PCR dilakukan hanya untuk pelaku perjalanan beresiko tinggi, penetapan kebijakan terkait perlu adanya perhatian khusus terhadap keamanan digital teknologi untuk melakukan implementasi protokol kesehatan publik berkualitas tinggi serta terkait kerangka kerja regulasi lintas negara.
3. Expanding global manufacture hubs to low-middle-income-countries and knowledge-sharing for pandemic prevention, preparedness and response atau melakukan pengembangan terhadap pusat manufaktur global di negara berpenghasilan menengah hingga ke negara berpenghasilan rendah, serta melakukan sharing pengetahuan untuk mencegah, mempersiapkan dan merespons pandemi di masa mendatang. Isu ini berfokus pada ketahanan rantai pasokan dan meningkatkan akses global ke vaksin, obat-obatan, dan diagnostic (VTD).
Menurut bapak Andrie Vitra Diazmara, S.Sos, MIR yang merupakan Sub Koordinator Kerja Sama Multilateral 2, menyatakan bahwa berdasarkan hasil Kick-Off meeting dalam rangka pengenalan tiga isu prioritas dalam bidang kesehatan kepada setiap Menteri anggota negara G20 dan perwakilan organisasi Internasional, setiap negara mengapresiasi dan mendukung Indonesia dalam pembahasan di tiga isu prioritas yang diusung dan menunggu diskusi lebih lanjut terkait ketiga isu tersebut.
Beliau menambahkan, Pemilihan ketiga isu prioritas ini sendiri sebenarnya juga merujuk pada tema presidensi G20 Indonesia yakni "recover together, recover stronger", di mana menurut Indonesia sendiri kondisi di negara lain itu pada dasarnya berpengaruh juga terhadap kondisi di negara kita sendiri, sehingga perlu adanya pemulihan bersama agar pandemi ini bisa terselesaikan dengan baik di semua negara.
Pemulihan bersama juga dapat membantu setiap negara dalam menghadapi dampak yang disebabkan oleh adanya pandemi, terutama bagi negara yang memiliki penghasilan dalam skala menengah hingga rendah. Karena menurut Indonesia, "no one safe until everyone is safe", yang berarti tidak ada yang aman sampai semua orang merasa aman.
Oleh karena itu, diharapkan presidensi Indonesia ini bisa menjadi ajang pembuktian bagi Indonesia untuk menunjukan kepemimpinannya di mata dunia, terutama dalam menjawab berbagai tantangan internasional terkait pandemi yang masih terjadi hingga saat ini. Serta diharapkan presidensi G20 Indonesia ini bisa memberikan manfaat bagi Indonesia dalam berbagai sektor, terutama dalam sektor ekonomi dan kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H