Mohon tunggu...
dinayunita
dinayunita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Sukses Koperasi Khadijah Syariah: Perempuan Berdaya, Ekonomi Syariah Maju

5 Desember 2024   17:35 Diperbarui: 6 Desember 2024   05:39 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Koperasi wanita Khadijah telah beroperasi selama 14 tahun, dari tahun 2010 hingga sekarang. Koperasi ini didirikan dengan mayoritas perempuan, seperti para ibu-ibu, dengan harapan memberikan wadah untuk membantu semua orang, terlepas dari apakah mereka memiliki usaha atau tidak. Koperasi ini didirikan karena mereka melihat riba sebagai salah satu penghambat kemajuan ekonomi keluarga. Koperasi ini telah membuktikan bahwa perempuan dapat memastikan keadilan sosial dan nilai agama sekaligus menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi.

Sejak awal berdirinya, koperasi Khadijah berfokus pada dua layanan utama: penghimpunan dana (funding) dan penyaluran dana (lending).Koperasi ini menawarkan berbagai jenis pembiayaan, termasuk murabahah, ijarah, musyarakah usaha, dan qardhul Hasan, yang membantu anggota dalam memenuhi kebutuhan finansial mereka tanpa riba. Salah satu contohnya adalah pembiayaan murabahah, di mana koperasi menyediakan barang yang dibutuhkan anggota dengan kesepakatan harga dan margin keuntungan, serta memungkinkan pembayaran secara angsuran. 

Konsep yang serupa dengan BMT (Baitul Maal wa Tamwil) pada awalnya digunakan oleh organisasi ini. Namun, mereka memilih nama Koperasi Wanita Khadijah untuk mempertahankan karakteristiknya sebagai koperasi wanita unik. Nama ini dipilih untuk mencerminkan semangat bisnis Islam dan nilai-nilai perempuan.

Filosofi yang diusung dari Khadijah binti Khuwailid, istri Rasulullah SAW yang dikenal sebagai pengusaha sukses dan dermawan. Koperasi ini juga berfokus pada pemberdayaan perempuan dengan memberikan pelatihan keterampilan dan dukungan untuk usaha kecil bagi para anggota melalui program-program pelatihan kewirausahaan seperti Entrepreneur Woman yang berkolaborasi dengan persaudaraan muslimah (SALIMAH). Program ini bertujuan untuk membantu perempuan membangun usaha yang berkelanjutan, dalam meningkatkan kemandirian ekonomi mereka. Selain itu koperasi juga mendukung program hafalan Al-Qur'an sehingga tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga spiritual. Program-program ini memperkuat kapasitas perempuan dalam menghadapi tantangan ekonomi sekaligus meningkatkan peran mereka dalam keluarga dan masyarakat.

Untuk memastikan kelayakan pembiayaan, koperasi melakukan survei dan rapat komite pembiayaan. Dalam proses ini koperasi mempertimbangkan kemampuan anggota untuk mengembalikan pinjaman tanpa membebani mer ehh a secara finansial. Jika terjadi keterlambatan pembayaran koperasi tidak mengenakan denda bunga. Sebagai gantinya, anggota dapat memberi infaq sukarela sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Langkah ini menunjukkan komitmen koperasi untuk tetap berpegang pada prinsip keadilan dan keperdulian sosial.

Kehadiran koperasi Khadijah telah membawa dampak nyata bagi anggotanya. Bayak ibu rumah tangga yang sebelumnya kesulitan mengakses layanan keuangan kini dapat mengembangkan usaha kecil, seperti membuka warung atau memproduksi kerajinan lokal. Pendapatan keluarga pun meningkat, yang berdampak pada kualitas hidup yang lebih baik hasilnya, koperasi ini berhasil meningkatkan pendapatan keluarga anggotanya, mengurangi kemiskinan, dan memperkuat peran perempuan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Tidak hanya itu, koperasi juga memasarkan produk lokal, menciptakan dampak ekonomi positif yang meluas.

Meskipun telah mencapai banyak keberhasilan, koperasi khadijah tidak lepas dari tantangan. Salah satu kendala utama adalah rendahnya tingkat literasi keuangan di kalangan masyarakat sekitar. Banyak anggota yang masih belum sepenuhnya memahami prinsip-prinsip syariah dalam transaksi keuangan. Untuk mengatasi masalah ini, koperasi rutin mengadakan pelatihan dan edukasi keuangan bagi anggotanya. selain itu, koperasi juga mulai mengadopsi teknologi digital, seperti penggunaan aplikasi keuangan syariah, untuk meningkatkan efisiensi layanan dan transparansi. Tantangan lain yang dihadapi adalah keterbatasan sumber daya manusia. Untuk itu, koperasi terus memberikan pelatihan kepada pengurus dan stafnya agar mampu menghadapi dinamika kebutuhan anggota.

Dengan visi menjadi koperasi wanita terbesar di Kudus, koperasi Khadijah membuktikan bahwa ekonomi syariah mampu menjadi solusi untuk pemberdayaan perempuan dan kemajuan masyarakat. Untuk mencapai visi ini koperasi wanita khadijah merencanakan beberapa langkah strategis, diantaranya:

1. Mengembangkan produk pembiayaan baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern.

2. Mengintegrasikan teknologi digital dalam operasional koperasi, seperti sistem manajemen anggota berbasis aplikasi.

3. Meningkatkan promosi produk-produk lokal hasil karya anggota koperasi untuk menjangkau pasar yang lebih luas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun