Mohon tunggu...
Dina Ayu Shinta
Dina Ayu Shinta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNUSA

:)

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Hobi dan Keahlian yang Sangat Menyenangkan Bagiku

8 Oktober 2021   20:12 Diperbarui: 6 November 2021   20:45 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Nah, ketemu lagi dengan aku,Dina. Kali ini aku ada cerita lagi dong tapi beda ceritanya, bukan bahas kegiatan sehari-hariku di rumah, tapi aku akan cerita kemampuan apa yang aku dalami saat ini dan sedikit cerita dari semasa aku kecil sampai sekarang ini.

Sejak kecil saya termasuk anak yang di didik dengan baik dan disiplin. Saya lupa berapa umur saya ketika baru pertama kali masuk di Taman Pendidikan Kanak-Kanak (TK). Saya sekolah di TK Bhayangkari Lumajang. Disana saya marasa sudah memiliki banyak teman karena adaptasi saya untuk mengenal orang-orang begitu cepat. 

Disitu saya merasa senang, sekolah TK seperti sekolah hanya bermain-main saja. Sedikit cerita, pada saat TK ada karnaval drumband, disaat itulah saya merasa sangat senang sekali untuk masuk sekolah. Kebiasaan saya setelah pulang sekolah pasti saya langsung bermain dengan teman yang berada di sebelah rumah saya. Sampai akhirnya saya lulus sekolah TK, saya begitu sedih karena saya berfikir setelah lulus ini sepertinya saya tidak bisa bermain-main lagi.

Setelah lulus dari TK, saya sekolah di SDN Tompokersan 03 Lumajang, salah satu sekolah dasar di daerah tempat tinggal saya. Pada jenjang ini saya selalu mendapat peringkat 10 besar. Karena masa kecil saya masih belum ada permainan modern seperti zaman sekarang, jadinya saya dulu masih fokus ke sekolah dan main permainan tradisional yang malah menambah wawasan.

Setelah lulus dari jenjang SD, saya berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Orang tua berinisiatif saya akan disekolahkan di sekolah yang berbasis pesantren. Awalnya saya menolak, tetapi demi ridho orang tua saya akan menerima keputusan tersebut. 

Pada jenjang SMP ini, saya sekolah di salah satu sekolah swasta dan juga termasuk pondok pesantren yang berada di daerah Pasuruan. Nama sekolah saya adalah Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan dan bisa juga disebut SMP Bayt Al-Hikmah Pasuruan. Dan saya pun memberikan bukti bahwa saya mampu pada jenjang ini dengan adaptasi yang harus jauh dengan orang tua. Pada jenjang ini saya masih tetap berada di peringkat 10 besar. 

Pada jenjang ini pula saya mulai melebarkan sayap saya dengan mengikuti beberapa organisasi intra maupun ekstra. Organisasi yang paling saya ingin ikuti adalah di bidang olahraga, jadi saya terpilih menjadi anggota OSIS di bidang keolahragaan dan jasmani dan saya juga mengikuti ekstrakulikuler bola voli karena disitulah passion saya yang sangat terlihat. Saya ikut organisasi ini sejak kelas 7 semester 2. Selain OSIS saya juga mengikuti kepramukaan dari kelas 7 semester 2 sampai kelas 9 semester 1. Setelah itu saya fokus ke Ujian Nasional.

Setelah lulus dari jenjang SMP, saya melanjutkan ke jenjang SMA. Disini lah saya bingung akan melanjutkan sekolah dimana,saya bimbang dengan pilihan sekolah yang ditawarkan oleh orang tua saya. Setelah saya pikir-pikir, saya akan tetap melanjutkan SMA di pondok pesantren di masa saya sekolah SMP. 

Pada jenjang ini mengalami banyak perubahan. Pada jenjang ini saya harus pintar untuk memilih teman, mana yang baik dan mana yang jelek. Masa SMA ini saya rasa begitu sulit karena memiliki banyak saingan dalam pembelajaran sekolah. Alhamdulillah saya masih tetap berada di peringkat 10  besar. Saya masuk di jurusan IPA bisa juga disebut SAINTEK. Masuk jurusan tersebut karena disuruh orang tua. 

Selama sekolah saya tidak pernah mendengarkan penjelasan guru karena passion saya tidak ada di bidang tersebut. Saya paling suka saat pelajaran ekonomi, disaat itulah saya mendengarkan penjelasan guru ekonomi saya. Saat kelas 10, saya mengikuti organisasi sekolah dan persantren. Sama seperti di waktu SMP, saya tetap menjadi anggota OSIS sedangkan di lingkungan pesantren saya mengikuti organisasi REMAS bisa juga disebut Remaja Masjid. 

Dari situlah saya bisa merasakan pengabdian terhadap pondok pesantren saya. Saat kelas 10 semester 2, saya mengikuti lomba Pramuka se-Jawa Timur yang diselenggarakan di SMK Negeri 5 Surabaya. Setiap harinya saya dan teman-teman berlatih agar pada saat lomba bisa maksimal pengerjaannya. Saya mengikuti lomba di bidang Pioneering yang bagi saya itulah sangat sulit karena saya lama tidak mempelajarinya. 

Seiring berjalannya waktu, pada tanggal 24 Februari 2019 lomba dimulai. Di lomba yang saya ikuti, setiap peserta diberikan waktu 2 jam unutk mengerjakan pioneering tersebut. Saya dan teman sekelompok sempat berfikir kalau perlombaan ini akan kalah saing dengan kelompok lainnya, tetapi saya dan teman-teman tidak akan menyerah dan  terus berdoa agar bisa memenangkan lomba tersebut.Setelah 2 jam selesai, panitia akan menilai hasilhasil peserta. 

Saya dan teman-teman saya bergegas ke basecamp untuk mengganti kostum karena akan mengikuti perlombaan baris berbaris dengan kostum se-kreatif mungkin. Setelah perlombaan semua selesai, pemenang akan diumumkan pada jam 18.30 tepatnya setelah solat maghrib. Saya dan temanteman tim akan tetap terus berdoa agar perlombaan iki menang. Acara penutupan akan segera dimulai, disinilah jantung saya berdetak dengan cepat.

Disaat pengumuman pemenang lomba diumumkan, saya masih tetap berdoa. Tidak disangka-sangka saya dan teman sekelompok pioneering memenangkan lomba tersebut dengan peringkat Juara 1 Putri. Saya dan teman-teman begitu senang dan sangat bersyukur karena diberi kesempatan unutk memenangkan lomba tersebut. Dan sepulang lomba, saya dan teman-teman setim membawa beberapa piala dan penghargaan lainnya atas kemenangan lomba tersebut. Alhamdulillah saya dan teman-teman bisa mengharumkan nama sekolah dengan baik.

Setelah 3 tahun saya jalani di masa SMA, saya lulus dengan baik. Saya ingin melanjutkan ke PTN, disini saya kebingungan untuk memilih. Saat pendaftaran SPANPTKIN saya tidak lolos dan saya merasa sedikit down. Saya pun memutuskan untuk mengikuti SBMPTN dan UMPTKIN, hasilnya pun sama saja saya tetap tidak lolos. Kemudian saya dipaksa untuk mengikuti jalur Mandiri, tetapi hasilnya pun juga sama. 

Dari sini saya sadar, memang dari awal saya salah memilih jurusan yang lintas dengan jurusan saya saat sekolah SMA. Saya begitu sangat down karena tidak diterima di Universitas apapun. Orang tua juga ikut bingung, karena jurusan tersebut karena paksaan orang tua. 

Setelah lama saya berada di rumah, saya berinisiatif untuk membantu menjaga toko ibu saya. Setiap hari saya juga harus merawat adek saya yang baru saja masuk TK dan membantu pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, dan menata barang yang terlihat berantakan. Kemudian orang tua saya memiliki keputusan agar saya kuliah di Universitas Swasta. 

Disini saya sempat bingung,karena saya mikir ekonomi keluarga saya menurun sejak ada Covid 19. Penghasilan di toko pun berkurang karena sekarang anak-anak sekolah tidak sekolah tatap muka tetapi online jadi biasanya awal tahun pelajaran baru pasti banyak yang membeli peralatan sekolah untuk masuk sekolah. Saya masih berfikir akan menerima keputusan itu atau tidak, dengan senang hati saya akan melakukan solat Istikharah karena dengan melalukan sholat tersebut Insya Allah akan dipermudah untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. 

Tidak lama kemudian, saya menerima keputusan orang tua untuk melanjutkan studi di Universitas Swasta. Orang tua saya memutuskan saya untuk masuk di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA). Awalnya saya begitu berat karena saya tidak memiliki teman satu pun disana, ada tetapi beda prodi dengan saya, dia memilih prodi Keperawatan sedangkan saya memilih prodi Sistem Informasi. 

Lama kelamaan saya harus bisa menerima karena calon mahasiswa tidak boleh malu dan harus aktif dalam segala apapun. Saya pun akan daftar dan mengisi formulir yang harus diisi untuk masuk ke Universitas tersebut. Alhamdulillah saya terpilih untuk masuk di Universitas tersebut dengan prodi Sistem Informasi. Setelah itu, orang tua saya akan mengurus pembayaran daftar ulang agar saya bisa melanjutkan studi disana. 

Saya merasa sedih karena biaya masuk perguruan tinggi membutuhkan biaya yang sangat banyak. Dari situlah saya harus bisa membanggakan orang tua saya dengan tidak melakukan hal yang tidak baik selama masa perkuliahan dimulai. Sebelum perkuliahan dimulai, saya selalu main dengan teman-teman saya agar tidak suntuk di rumah. Jadi saya mengajak healing ke sebuah wisata alam seperti pantai yang ada di daerah yang saya tinggal. 

Dengan ini saya merasa sangat senang agar nanti waktu perkuliahan akan dimulai akan tetap semangat menjalaninya. Dan saya juga berlibur dengan keluarga ke pantai, bagi saya healing dengan keluarga adalah hal yang sangat menyenangkan sekali dan sangatlah langkah karena selama 6 tahun saya hidup jauh dengan keluarga.  

Lanjut dari cerita kegiatan sehari-hariku, setiap hari kan aku selalu olahraga karena itu adalah hobi saya. Selain olahraga, aku tuh suka travelling dan hiking. Nah, kalau bidang Akademik, aku tuh suka mendalami ilmu di bidang komputer, sepertinya aku tuh termotivasi dari kecil soalnya dari kecil aku udah diajarin mainin komputer, tapi waktu kecil aku ga tau tujuanku otak-atik komputer itu apa hehe. Jadinya kuliah ini, aku ngambil jurusan Sistem Informasi karena aku ngerasa cocok masuk disana.

Itulah sedikit cerita dan pengalamanku, eh banyak sih hehe. Intinya, kita tuh punya skill sendiri-sendiri dan itu pasti punya. Gatau dibidang apa, bisa Akademik atau non Akademik dan lain sebagainya. Jadi, kita harus bisa mengembangkan skill kita biar bisa menambah wawasan juga.

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun