Seiring berjalannya waktu, pada tanggal 24 Februari 2019 lomba dimulai. Di lomba yang saya ikuti, setiap peserta diberikan waktu 2 jam unutk mengerjakan pioneering tersebut. Saya dan teman sekelompok sempat berfikir kalau perlombaan ini akan kalah saing dengan kelompok lainnya, tetapi saya dan teman-teman tidak akan menyerah dan  terus berdoa agar bisa memenangkan lomba tersebut.Setelah 2 jam selesai, panitia akan menilai hasilhasil peserta.Â
Saya dan teman-teman saya bergegas ke basecamp untuk mengganti kostum karena akan mengikuti perlombaan baris berbaris dengan kostum se-kreatif mungkin. Setelah perlombaan semua selesai, pemenang akan diumumkan pada jam 18.30 tepatnya setelah solat maghrib. Saya dan temanteman tim akan tetap terus berdoa agar perlombaan iki menang. Acara penutupan akan segera dimulai, disinilah jantung saya berdetak dengan cepat.
Disaat pengumuman pemenang lomba diumumkan, saya masih tetap berdoa. Tidak disangka-sangka saya dan teman sekelompok pioneering memenangkan lomba tersebut dengan peringkat Juara 1 Putri. Saya dan teman-teman begitu senang dan sangat bersyukur karena diberi kesempatan unutk memenangkan lomba tersebut. Dan sepulang lomba, saya dan teman-teman setim membawa beberapa piala dan penghargaan lainnya atas kemenangan lomba tersebut. Alhamdulillah saya dan teman-teman bisa mengharumkan nama sekolah dengan baik.
Setelah 3 tahun saya jalani di masa SMA, saya lulus dengan baik. Saya ingin melanjutkan ke PTN, disini saya kebingungan untuk memilih. Saat pendaftaran SPANPTKIN saya tidak lolos dan saya merasa sedikit down. Saya pun memutuskan untuk mengikuti SBMPTN dan UMPTKIN, hasilnya pun sama saja saya tetap tidak lolos. Kemudian saya dipaksa untuk mengikuti jalur Mandiri, tetapi hasilnya pun juga sama.Â
Dari sini saya sadar, memang dari awal saya salah memilih jurusan yang lintas dengan jurusan saya saat sekolah SMA. Saya begitu sangat down karena tidak diterima di Universitas apapun. Orang tua juga ikut bingung, karena jurusan tersebut karena paksaan orang tua.Â
Setelah lama saya berada di rumah, saya berinisiatif untuk membantu menjaga toko ibu saya. Setiap hari saya juga harus merawat adek saya yang baru saja masuk TK dan membantu pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, dan menata barang yang terlihat berantakan. Kemudian orang tua saya memiliki keputusan agar saya kuliah di Universitas Swasta.Â
Disini saya sempat bingung,karena saya mikir ekonomi keluarga saya menurun sejak ada Covid 19. Penghasilan di toko pun berkurang karena sekarang anak-anak sekolah tidak sekolah tatap muka tetapi online jadi biasanya awal tahun pelajaran baru pasti banyak yang membeli peralatan sekolah untuk masuk sekolah. Saya masih berfikir akan menerima keputusan itu atau tidak, dengan senang hati saya akan melakukan solat Istikharah karena dengan melalukan sholat tersebut Insya Allah akan dipermudah untuk mengambil keputusan yang baik dan benar.Â
Tidak lama kemudian, saya menerima keputusan orang tua untuk melanjutkan studi di Universitas Swasta. Orang tua saya memutuskan saya untuk masuk di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA). Awalnya saya begitu berat karena saya tidak memiliki teman satu pun disana, ada tetapi beda prodi dengan saya, dia memilih prodi Keperawatan sedangkan saya memilih prodi Sistem Informasi.Â
Lama kelamaan saya harus bisa menerima karena calon mahasiswa tidak boleh malu dan harus aktif dalam segala apapun. Saya pun akan daftar dan mengisi formulir yang harus diisi untuk masuk ke Universitas tersebut. Alhamdulillah saya terpilih untuk masuk di Universitas tersebut dengan prodi Sistem Informasi. Setelah itu, orang tua saya akan mengurus pembayaran daftar ulang agar saya bisa melanjutkan studi disana.Â
Saya merasa sedih karena biaya masuk perguruan tinggi membutuhkan biaya yang sangat banyak. Dari situlah saya harus bisa membanggakan orang tua saya dengan tidak melakukan hal yang tidak baik selama masa perkuliahan dimulai. Sebelum perkuliahan dimulai, saya selalu main dengan teman-teman saya agar tidak suntuk di rumah. Jadi saya mengajak healing ke sebuah wisata alam seperti pantai yang ada di daerah yang saya tinggal.Â
Dengan ini saya merasa sangat senang agar nanti waktu perkuliahan akan dimulai akan tetap semangat menjalaninya. Dan saya juga berlibur dengan keluarga ke pantai, bagi saya healing dengan keluarga adalah hal yang sangat menyenangkan sekali dan sangatlah langkah karena selama 6 tahun saya hidup jauh dengan keluarga. Â