Mohon tunggu...
Bymeeeloveyooo
Bymeeeloveyooo Mohon Tunggu... Guru - Perempuan

Meee

Selanjutnya

Tutup

Puisi

OMG #Skripsi

12 April 2016   23:30 Diperbarui: 4 September 2016   07:38 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"enaknya pulang kapan ya? hari ini apa besok?" kataku berbicara sendiri.

"mbak maunya kapan? ntar skripsinya gak selesai-selesai lo". timpal Rika mengejutkanku dengan kata horor dibelakangnya

"aduh, besok aja kalau gitu, sekarang,....... nonton lagi". kataku mengalihkan topik. "besok anterin naik bus ya".kataku lagi sambil bersiap menonton DOTS.

"iya, kerjain itu skripsinya". kata Mira tiba-tiba datang mengambil helm.

"sudahlah" jawabku dengan muka sebal dan Mira hanya tertawa terpingkal-pingkal.

"yah, sudah jam 10.00, gak jadi ke kampus, males, panas". kataku setelah selesai mandi kepada diriku sendiri.

"katanya ke kampus?". kata Mira tiba-tiba.

"gak jadi, sudah siang". jawabku dengan wajah males. Mira hanya menunjukkan raut muka tidak suka dan pergi meninggalkanku.

aku menyalakan laptop dan mulai menyelami dunia maya sampai adzan dzuhur berkumandang, berhenti sebentar, setelah adzan selesai melanjutkan lagi, yah beginilah nakalnya. menyelami sampai lelah dan mengantuk. sebelum tidur sholat dzuhur dan menyetel alarm jam 03.30 sore berangkat ke terminal dan malas ke terminal karena jarak dari kos ke terminal lumayan jauh.

Taraalaadadadidudiadalakallakraeketelereme,.......... bunyi alarm membangunkan seluruh isi kamar, langsung saja kumatikan dan langsung ke kamar mandi sholat ashar berangkat ke terminal diantar Rika. gila,..... macet, panas lagi, lupa kalau ini sudah sore jalanan pasti langganan macet, sudahlah jalani apa yang sudah terjadi dan sampai juga di terminal, busnya sudah di depan dan langsung saja aku berlari.

"mbak helmnya". teriak Rika mengingatkan

"eh, iya ini, da,... da,...". kataku sambil kebingungan

memasuki bus dan langsung melihat sekeliling mancari tempat duduk kosong sebelum seseorang memanggil namaku.

"dek ina". teriaknya singkat.

aku yang masih bingung mncari tempat duduk langsung tertuju padanya dan wajahnya terlihat familiar dan aku hanya tersenyum senang melihatnya karena bertemu saudara. aku duduk dua kursi dibelakangnya. dia bersama dengan anaknya. bapak karcis berkeliling mendatangi setiap kursi dan ketika berada di kursiku, dia dipanggil oleh saudaraku dan aku sekalian dibayar olehnya. "menghemat" pikirku. dalam perjalanan aku hanya diam saja dan tidak bercakap-cakap dengan seorangpun karena aku memang tidka mengenal penumpang yang lain sampai seseorang yang duduk disamping saudaraku pindah tempat. aku disuruh saudaraku duduk disampingnya dan mulailah percakapan kami tentang skripsi dimulai.

"semester berapa sekarang?" tanyanya langsung padaku.

"8" jawabku singkat

"sudah skripsi berarti?" jawabnya tanpa ba bi bu lagi padaku

"iya, tapi aku masih bingung subjeknya". jawabku dengan nada takut takut geli gak jelas. #heol

"loh, cepet seharusnya, ini sudah pada uts kan semester ini? kamu masak gak ngapa-ngapain semester ini? aku dulu pas skripsi nungguin bapaknya dari pagi sampai sore. bapaknya sampai nanya getol sekali kamu pengen menyelesaikan skripsimu, kamu mau ngapain? aku jawab saja saudara saya banyak pak, bapak mau bayarin spp saya semester depan? bapaknya bilang ya sudah besok sempro, aku bilang, loh pak saya belum dapat ilmu apa-apa dari bapak, saya pengen dapet ilmu dulu dari bapak, baru saya benar-benar skripsi dengan benar-benar pak, bukan asal skripsi". jelasnya panjang lebar. aku hanya ha hoho gak jelas bingung, malu, pusing semuanya campur aduk. 

"dulu pernah ngajuin tapi ditolak, terus gak ada lagi judul yang datang melintas, bingung" jawabku akhirnya setelah berpikir lumayan panjang.

"yah tanya bapaknya, saya salahnya dimana pak proposalnya? komunikasikan dengan baik?" jawabnya lagi bijak

"katanya banyak yang sudah teliti itu judul, tentang sekolah sekolah gitu" jawabku semakin pusing 

"gini, gimana kalau di perusahaan, coba ntar di kantor tempat mas Adi, suamiku kerja". jawabnya dengan nada kasihan padaku.

aku hanya mengangguk angguk menyetujuinya. 

"kenapa hari rabu pulang? emang gak ngajar?" tanyaku mengalihkan topik.

"pembantuku pulang, terus Sifa ini gak ada yang tunggu, akhirnya tak ajak ke kelas, eh mahasiswa pada ketawa ngeliatin dia padahal dia gak ngapa-ngapain, udah bubar bubar mending tak bawa ke nenek kakeknya saja, lagian dirumah pada ngumpul semua, ayo ke rumahku besok pagi dianterin mas Amri pulang". jawabnya menjelaskan.

"enggak, aku pengen pulang". jawabku agak ragu, ingin pulang tapi pengen juga kerumahnya soalnya jarang ketemu meskipun hari raya, karena gak semuanya di rumah kumpul. 

"aku turun dulu ya dek, salam buat bapak ibu, ati-ati". katanya ketika sampai di gang rumahnya. aku tersenyum dan mengiyakan.

aku kembali menjalani kesendirian dalma bus yang meskipun terisi banyak insan manusia dari berbagai jenis, yah ketika alay menjelma hanya kata kata baper yang datang, sudahlah waktunya mengirim pesan pada kakak untuk menjemput di alun-alun kota soalnya aku tidak mau naik bus lagi ke arah rumah karena sudah pusing pusing gak jelas. 

                                                                                  ----------_----------

"assalamualaikum,...... Nana, ayo". kata Dian ketika tiba di depan rumah yang kelihatan dari luar ketika aku sedang menonton tv. 

"aku belum mandi, sebentar, beneran". jawabku langsung berlari kekamar mandi. 

"ayo, eh helm, pamit assalamualaikum". kataku sambil mondar mandir didalam rumah mencari helm dan pamitan pada bapak. 

"nanti tidak apa aku masuk kelasmu? dosenmu tidak akan menanyakan aku siapa kan?" tanyaku ketika dibonceng Dian saat dijalan #bahaya

"tidak itu yang tak kasih tahu dosen cerita soal pocong yang itu loooo". katanya sambil ketawa dan tetap fokus mengendarai motor. aku langsung tertawa mengingat cerita pocong itu.

sampai di kampus Dian, kami langsung menuju kelasnya yang ada di lantai 2 yang ternyata temanku sudah terlambat dan aku diluar saja tidak jadi masuk kelasnya. diluar ada 2 anak yang sedang duduk duduk malas sambil memegang hpnya. 

"kok gak ikut masuk mbak, gak papa, dosennya gak bakal marah mbak?" tiba-tiba kata anak berbaju hem garis-garis.

"enggak, disini aja". jawabku singkat.

"bukan jurusan ini to?" tanyanya lagi.

"he,... bukan". jawabku cengingisan

"jurusan apa mbak?" tanyanya lagi

"psikologi". jawabku singkat sambil ketawa.

"loh ada to disini?" tanyanya bingung.

"enggak ada, bukan disini kok aku". jawabku senang karena berhasil mengerjai dia

"semester berapa mbak?" tanyanya lagi

"8". jawabku singkat lagi

"wah skripsi dong? udah selesai mbak?" tanyanya penasaran. aku hanya tersenyum kecut menimpalinya.

"lagi? oh God, please" pikirku 

 

-the end- #maaf jelek #nyata #6&8.04

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun