Mohon tunggu...
Dinar Febri Budiman
Dinar Febri Budiman Mohon Tunggu... Sales - Aku tak pernah mencela hujan karena yang ku harap reda itu kecewamu

Spritual, filsafat dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta dan Ruh

26 Juli 2022   00:00 Diperbarui: 26 Juli 2022   00:03 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi :  maveralema

Jika waktu masih mengizinkan untuk aku tetap ada, maka aku hadir.

Hadir untuk melindungi matamu dari debu.

Kini hanya doaku yang mengudara membawa namamu.


Di balik dinding takdir itu aku masih berharap.

Di balik dinding takdir itu aku masih mencintaimu.

Dari sekat dan tuntutan yang dibuat oleh manusia kita terpisah.

Apakah manusia adalah budak dari hukum dan adat?


Sesampainya masing-masing kita menikah lalu menjalani cinta sebagai kewajiban dan bukan pada pilihan maka ikhlaslah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun