Mohon tunggu...
Dinar Rahaju Pudjiastuty
Dinar Rahaju Pudjiastuty Mohon Tunggu... Lainnya - menulis fiksi dan non fiksi

Beberapa karya fiksi berbentuk cerita pendek bisa dilihat di berbagai koran. Menerjemahkan. Menulis non fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mendampingi Ibu Menghadapi Penyakit Kardiovaskular

1 Juli 2024   08:17 Diperbarui: 1 Juli 2024   08:31 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyakit tidak menular (PTM) sendiri adalah penyakit atau kondisi medis yang tidak dapat ditularkan dari satu individu ke individu lainnya. (4)

Menurut survei dari Perhimpunan Gerantologi Medis Indonesia (PERGEMI) tahun 2022 didapatkan data bahwa hipertensi menjadi PTM paling tinggi yang diderita oleh lansia yaitu 37,8%, urutan berikutnya adalah diabetes sebesar 22,9%, rematik 11,9% dan penyakit jantung 11,4%. (5)

Dari mencari informasi di puskesmas pun, kawan saya akhirnya mengetahui bahwa dalam hal ini pemerintah pun memberi perhatian besar untuk inklusivitas lansia dalam masalah pelayanan kesehatan. Pemerintah memiliki program GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat), dan yang di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan adalah deteksi dini penyakit.

Pelaksanaannya meliputi: pengukuran tekanan darah, pengukuran gula darah, pengukuran indeks massa tubuh, wawancara perilaku beresiko, edukasi perilaku gaya hidup sehat, pencegahan kanker payudara dengan mamografi dan kanker rahim.

Pengukuran tekanan darah ini yang dapat menjadi pemantau seseorang dalam hal resiko penyakit kardiovaskular lainnya.

Dua tahun yang lalu, akhirnya dokter memutuskan untuk memasang 2 kateter untuk untuk mengatasi sumbatan pada pembuluh darah jantung sang ibu. Keseluruhan biaya pemasangan dan perawatan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Kawan saya mengucap syukur yang sangat dalam dan sangat berterimakasih dengan program BPJS ini.

Menurut kawan saya, ibunya bercerita bahwa dada dan pundaknya kini tidak terlalu berat, nafas lega dan aktivitas sehari-hari dilaksanakan dengan mudah.  Tidak bersusah payah seperti sebelumnya ketika belum terdeteksi dan belum terlaksananya perawatan terhadap penyakit jantung.

Barangkali kita akan merasa terkecoh merasa ketika seseorang memasuki usia lanjut dan tidak begitu aktif, kita pun memakluminya karena sudah tua, tetapi dengan pengetahuan kesehatan dan informasi kesehatan maka sebenarnya hal tersebut bisa dicegah dan ditangani.

Sudah tidak jamannya lagi lansia diidentikan dengan keadaan tidak berdaya, sakit-sakitan, harus berdiam diri di rumah tanpa kegiatan. Bahwa menjadi tua adalah keniscayaan tetapi untuk tetap sehat adalah pilihan. 

Sikap optimis, penerapan pola hidup sehat sedini mungkin, bersosialisasi, rekreasi, tetap produktif, deteksi dini penyakit, dan selalu ingat kepada Yang Maha Kuasa dapat meningkatkan kualitas hidup orang lanjut usia. Jangan dilupakan juga pendampingan para lansia oleh anak, sanak keluarga sangatlah mendukung kesembuhan dan kebahagiaan mereka.

1.           Nurwahidah. Memaksimalkan Pemberdayaan Diri pada Lansia. Non Penelit. 2010;002.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun