Mohon tunggu...
Dinar Rahaju Pudjiastuty
Dinar Rahaju Pudjiastuty Mohon Tunggu... Lainnya - menulis fiksi dan non fiksi

Beberapa karya fiksi berbentuk cerita pendek bisa dilihat di berbagai koran. Menerjemahkan. Menulis non fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mendampingi Ibu Menghadapi Penyakit Kardiovaskular

1 Juli 2024   08:17 Diperbarui: 1 Juli 2024   08:31 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya beliau didampingi kawan saya memeriksakan diri ke dokter karena gejala yang dirasakan makin menjadi dan tak kunjung membaik, malah nyeri di bagian ulu hati makin terasa, diikuti seperti kedinginan dan pucat pasi. Saat itu dokter yang memeriksa langsung merujuk ibunya ke rumah sakit, dengan mewanti-wanti agar jangan ditunda lagi bahwa setelah selesai pemeriksaan harus ke rumah sakit.

Tentu saja karena saat itu hari sudah menjelang malam, maka ibunya masuk ke ruang gawat darurat dan kawan saya bercerita bahwa dokter jaga di Instalasi Gawat Darurat (IGD) langsung memasang oksigen, alat monitor kerja jantung, dan mengkonsultasikan kondisi sang ibu kepada dokter spesialis jantung di rumah sakit itu.  Sekilas dokter jaga pun sempat berkata kepada kawan saya, "untung segera dibawa kesini."

 Singkat cerita, sang ibu ditempatkan di High Care Cardiac Unit selama tiga hari. Di ruangan yang tidak bisa ditunggu oleh sanak saudara, dengan betul-betul bed rest dan segala alat monitor kerja organ terutama jantung terpasang.

Kemudian setelah dokter menyatakan kondisi cukup stabil, sang ibu ditempatkan di ruang perawatan biasa untuk tetap dipantau. Setelah terpantau selama tiga hari kondisi dianggap stabil maka sang ibu pun boleh pulang.

Kata kawan saya, saat itulah terasa perlunya keluarga dekat seperti kakak ataupun adik yang mendukung, juga kawan saya bersyukur bahwa ibunya masih selamat.  Betapa kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi dan bahwa untuk selalu mengingat Yang Maha Kuasa adalah hal yang harus selalu dilakukan di setiap nafas kehidupan kita.

Semenjak itu pula kawan saya menjadi semakin rajin untuk mencari informasi tentang penyakit kardiovaskular, obat-obatan, terapi, dan pencegahannya.


Tidak Ada Kata Terlambat

Ternyata gejala seperti tukak lambung yang dulu sering dirasakan adalah tanda-tanda serangan jantung. Gejala yang dirasakan secara umum adalah rasa nyeri di bagian dada, sesak nafas, nyeri menjalar sampai ke leher, denyut nadi lemah, kedinginan tapi berkeringat, suhu tubuh menurun sampai kulit pucat, pusing, mual. (2)

Kawan saya mulai menyadari bahwa hal ini terjadi karena pengetahuan yang minim dan kurang awas terhadap berbagai kondisi. Ternyata kondisi seperti ini bisa diawali dari kecenderungan hipertensi karena pola makan dan pola beraktivitas fisik yang kurang mendukung.

Congestive Heart Failure (CHF) adalah keadaan jantung yang mengalami kegagalan dalam memompa darah untuk mencukupi kebutuhan nutrien dan oksigen sel-sel tubuh dan biasanya terjadi pada ventrikel, jika tidak ditangani dengan tepat akan menimbulkan komplikasi akibat kurangnya pengetahuan tentang pencegahan.(3)

Memang penyakit yang berhubungan dengan jantung ini menjadi penyakit tidak menular yang paling banyak menyebabkan kematian. Sekitar 35% kematian penderita penyakit tidak menular disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh penyakit kanker, 6% oleh penyakit pernapasan kronis, 6% karena diabetes, dan 15% disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM) lainnya. (4)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun