Mohon tunggu...
Gaya Hidup Artikel Utama

Hidup dengan 850 Ribu Per Bulan, Sebuah Kisah Tak Masuk Akal

1 Agustus 2015   16:23 Diperbarui: 12 Agustus 2015   06:30 393257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak berhenti sampai di sini, sekarang pun saya sedang diminta membuat website untuk KPPN Jakarta 7. Mangapa saya yang diminta? Padahal yang lain juga bisa. Mungkin jawabannya ya karena sedekah dan amalan-amalan tadi. Padahal kata kepala kantornya, jangan kuatir nanti dibayar kok. Subhanallah, rezeki lagi, dari arah yang tidak disangka.

Dan sekarang pun saya mendadak dapet ide, mengapa saya tidak menulis buku tentang kisah saya selama 8 bulan ini saja. Karena memang masih sangat banyak hal yang tidak dapat terurai di sini. Bisa jadi rezeki lagi kan.

Maka apakah kita ini sudah pandai matematika?

Apakah nilai matematika kita di ujian nasional dulu nilainya 100?

Ternyata Allah jauh lebih pintar matematika!

Jangan percaya dengan mata kita, sebab mata hanya bisa melihat apa yang bisa dilihat. Jangan percaya logika kita. Tapi percayalah kepada logika Allah. Bagaimana caranya? Allah memberi sebuah tools mahadahsyat untuk memahami logika Allah. Alat itu adalah hati. Gunakan hati sebaik-baiknya, jangan dikotori, jangan dinodai, maka insya Allah dia akan lebih mudah untuk digunakan.

Semoga bermanfaat ;)

Sumber : www.dinarmagzz.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun