Saat aku duduk di samping ayah di teras rumah, aku memegang tangannya dengan lembut. "Ayah, terima kasih. Kamu telah memberi segalanya untuk aku dan ibu. Aku tidak akan pernah melupakan semua pengorbananmu."
Ayah hanya tersenyum, senyum yang penuh dengan ketulusan. Ia tidak perlu berkata apa-apa. Dengan senyum itu, ia sudah mengajarkan semua yang perlu aku tahu tentang arti kehidupan, tentang perjuangan, dan tentang cinta yang tulus. Ayahku, dengan segala pengorbanannya yang tak terlihat oleh dunia, adalah pahlawan sejati dalam hidupku. Dan bagiku, ayahku segalanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H