Mohon tunggu...
Dinar Fitra Maghiszha
Dinar Fitra Maghiszha Mohon Tunggu... Multi-tasker, Part-time Writer, Backpacker | History Grad -

Mari saling berbagi dan mengingatkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kontroversial dr. Poch "yang Dianggap" sebagai Adolf Hitler

28 Desember 2017   09:16 Diperbarui: 2 Desember 2018   11:57 4524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut penulis buku ini, telah dijelaskan di dalam Majalah Mangle bahwa, "dr. Med. G. A. Poch"mengaku lahir di kota Przemsyl, 1 November 1895.  Sosro yakin bahwa kota tersebut berada di Polandia. Namun, di dalam surat permohonan menjadi WNI tahun 1966, menyebutkan bahwa Przemsyl berada di Austria. Dokter Sosro menyimpulkan bahwa paspor "dokter Jerman" tersebut palsu. Ia merujuk keterangan bahwa Przemsyl itu berada di Polandia

Diterangkan juga bahwa saat datang ke Indonesia, dr. Poch bersama dengan seseorang yang bernama "Gerda" dan anaknya bernama Frank G. Spisak. Kedua orang tersebut diterangkan bahwa pada tahun 1960 Frank G. Spisak berusia kurang lebih 7 tahun dan Gerda berusia kurang lebih 48 tahun. Pada tahun 1964, menurut informasi,  kedua orang tersebut sudah tidak terlihat di pulau Sumbawa karena telah migrasi ke Amerika Serikat.

Pertemuan dan Percakapan dr. Sosro dengan dr. Poch

Asal mula dr. Sosro Husodo bertemu dengan dr. Poch adalah berawal pada bulan Oktober 1960, dr. Sosro Husodo baru lulus dari Fakultas Kedokteran UI. Kemudian ia ditugaskan oleh Departemen Kesehatan untuk membantu misi kesehatan pemerintah Amerika Serikat untuk para korban bencana yang terjadi di negara-negara Asia, dengan menggunakan kapal laut "Hope". Saat itu kapal "Hope" bersandar di pelabuhan Sumbawa Besar.

Pagi harinya, dr. Sosro dan kawan-kawannya datang ke Rumah Sakit setempat untuk berkenalan dengan dokter-dokter setempat. Disinilah dr. Sosro bertemu dengan seorang "dokter bule yang sudah tua, berperawakan tinggi, agak kurus, punggungnya agak bungkuk, wajahnya lonjong, kepalanya agak botak, hidungnya besar dan mancung dan berkumis model "Charlie Chaplin" yang sudah beruban". 

Kemudian mereka saling bersalaman dan berkenalan. Setelah mengelilingi semua ruangan dalam rumah sakit, dr. Poch mengajak dr. Sosro dan kawan-kawannya untuk bertemu Bupati di pendopo Kabupaten. Menurut dr. Sosro, "dokter Jerman" ini bercerita dengan tegas dan ramah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang lancar.

Sebulan kemudian, terdapat pertemuan lagi. Setelah turun dari kapal "Hope" lalu naik sekoci menuju daratan, beberapa teman mengajak dr. Sosro untuk mengunjungi dokter Jerman. 

Akhirnya mereka pergi ke rumahnya dan  bertemulah dr. Sosro dkk dengan dr. Poch dan istrinya. Ketika mengunjungi rumah dr. Poch, terjadi percakapan antara dr. Sosro dan dr. Poch yang disaksikan oleh istri Poch dan salah satu teman dari dr. Sosro yang diruntut percakapannya seperti ini:

dr. Sosro : "Apakah dokter pernah mengalami pemerintahan Hitler?"

dr. Poch : "Iya"

dr. Sosro : "Lalu bagaimana menurut anda ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun