Mohon tunggu...
Dinara Verga
Dinara Verga Mohon Tunggu... Freelancer - self love is the best love.

beauty begins the moment you decided to be yourself. -Coco Chanel

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sawah Kupu-Kupu

25 November 2018   15:08 Diperbarui: 25 November 2018   15:20 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pun membuka mataku dan aku tersadar sudah 2 jam aku berbaring di Sawah Kupu-Kupu karena kesedihanku atas Padi yang sudah kutanam selama 3 bulan terkena penyakit Tungro dan aku yang baru saja diputuskan oleh Aiden. Dan juga aku yang sangat merindukan kakek.

Tapi aku segera bangun dari tidurku tadi. Dan mencabuti semua padiku. Lalu menanamkannya dengan yang baru. Tapi sebelum menanaminya dengan menanam bibit unggul, aku akan membersihkan lahan dari rerumputan dan semak belukar dengan parang yang kupunya. Lalu setelah mengumpulkannya akan aku bakar di dekat gubug.

Lalu aku akan mengaliri lahan dengan dengan air untuk memudahkan proses pembajakan kata kakek. Setelah itu aku langsung merasa lelah. Aku mengambil telpon pintarku dan menghubungi Mang Udin. Lalu aku menyuruh Mang Udin untuk datang kemari untuk menjemputku. Jika kau melihatku saat itu pasti kau akan merasa bahwa aku adalah cewek yang kotor karena bajuku sudah berlumuran tanah dan lain-lain.

Tapi inilah kebahagiaanku. Dengan cara ini aku bisa menjalani hari-hariku dengan bahagia. Karena ketika aku bertani entah mengapa aku akan selalu merasakan kehadiran kakek disitu. Karena kakek ada di hatiku ketika aku bertani. Meskipun hari itu adalah hari yang buruk. Tapi aku akan selalu menemukan kebahagiaan jika aku bertani. Karena kakek ada bersamaku.

Mang Udin pun sudah tiba di Sawah Kupu-Kupu dan aku segera menghampirinya dan menaiki motornya. Lalu Mang Udin pun mengantarkanku ke rumah. Saat itu Mang Udin pun berbicara yang membuat aku tertawa

"Aduh si eneng teh geulis tapi kotor pisan."

"Kan yang penting geulis Mang Udin hahaha..."

Aku pun tiba di rumah dan segera membersihkan badanku. Lalu aku terbaring tidur. Aku pun bermimpi dalam tidurku. Aku berada dalam Sawah Kupu-Kupu dan sedang bertani. Lalu Kakek pun menghampiriku dan membantuku.

Lalu kakek dan aku bertukar cerita sambil tertawa. Setelah itu kami memakan makanan hasil masakan kakek dan kami bermain layangan setelah makan. Sangat bahagia aku. Lalu kakek pun berkata

"Adel, kakek sudah sangat bahagia melihatmu bertumbuh dewasa dan masih mencintai Sawah Kupu-Kupu. Kakek ingin kau tetap bertani karena kakek akan selalu ada bersamamu. Tidak hanya itu, kakek akan selalu ada di hatimu di mana pun kau berada. Jadi janganlah Adel bersedih karena kakek pasti juga akan sedih. Kakek menyayangimu Adel."

Aku pun terbangun di pagi hari dan jujur itu adalah mimpi terbaik selama 2 tahun belakangan setelah ditinggal oleh kakek. Aku sadar dan membuatku semakin cinta untuk bertani karena Kakek akan selalu ada di hatiku. Aku pun membuka albumku ketika masih kecil dan menemukan foto yang paling indah yang pernah ku punya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun