Mohon tunggu...
Dinara Verga
Dinara Verga Mohon Tunggu... Freelancer - self love is the best love.

beauty begins the moment you decided to be yourself. -Coco Chanel

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Caraku Menghadapi Globalisasi Teknologi

20 September 2018   05:07 Diperbarui: 20 September 2018   05:21 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin canggihnya teknologi yang ada membuat sangat banyak perubahan yang terjadi. Salah satunya adalah media sosial, yang pastinya sudah menjadi alat komunikasi kita sehari-hari. Namun saya ingin membahas tentang salah satu dampak negatif dari kemajuan teknologi ini. Cyber bullying, cyber bullying merupakan kejahatan yang dilakukan lewat internet.

Cyber bullying sangat marak menimpa anak-anak remaja, apalagi pada masa remaja emosi anak-anak remaja akan lebih labil. Namun cyber bullying tentu adalah dampak negatif adanya kemajuan teknologi yang harus diberantas. Karena sangat membahayakan. Cyber bullying sudah memakan banyak korban. Kecenderungan dari cyber bullying adalah bunuh diri.

shutterstock.com
shutterstock.com
shutterstock.com
shutterstock.com
gulfnews.com
gulfnews.com
Karena kebanyakan korban sebelum bunuh diri pasti merasakan hal-hal seperti depresi, kepanikan, kegelisahan, stress dll. Media sosial yang tersedia mampu membuat para pelaku kejahatan ini mendorong korbannya ke dalam sakit mental seperti depresi, kegelisahan, dll. 

Pelaku bisa saja menyakiti korbannya lewat media sosial seperti mencaci maki korban. Sudah banyak kasus cyber bullying yang terjadi di dunia ini namun saya hanya akan mengambil 1 kasus.

Yang pertama adalah kasus seorang remaja yang bernama Amanda Todd. Pada saat Amanda menduduki kelas 1 SMP. Ia baru pertama kali mengetahui tentang fitur video chat. Dengan rasa penasarannya, ia memakai fitur video chat ini dengan seorang laki-laki. Namun, lelaki ini menyuruh Amanda untuk melakukan hal yang semena-mena. Karena masih dalam masa remaja yang masih labil, tanpa ketidaktahuan Amanda terhadap dampaknya ia menuruti kemauan sang lelaki ini.

facebook.com/RipAmandaToddOfficial
facebook.com/RipAmandaToddOfficial
Semenjak itu laki-laki ini memajang foto tak seronok Amanda kedalam akun laki-laki ini. Dari sini mulailah banyak ejekan serta caci maki dari teman-teman Amanda bahkan ejekan ini berlanjut sampai kemana-mana. 

Sudah banyak yang tahu tentang Amanda dan menjelek-jelekan Amanda. Semakin lama sudah bertambah parah. Dan Amanda berusaha meminum pemutih. Lalu Amanda dibawa ke rumah sakit dan mendapat pertolongan. Dan Amanda sudah mengalami stress,depresi, kegelisahan dan kepanikan pada saat itu.

Karena setelah kepulihannya dari percobaan bunuh dirinya, ia masih mendapat perilaku yang tidak wajar dari teman-temannya serta dari publik. Hal ini menyebabkan Amanda bersama orang tuanya sudah berpindah-pindah tempat untuk mengawali semuanya dari awal. Seperti awal yang baru. Namun, di sekolah barunya tidak berhenti. Teman laki-laki di sekolahnya yang lama terus memfitnah Amanda sampai akhirnya di sekolahnya yang baru, semua orang menjelek-jelekan Amanda.

Sampai Amanda mulai melakukan "cutting" seperti menyayat pergelangan tangannya. Dan teman-teman sekolahnya mulai menyebutnya "psycho". Tentu saja hal ini semakin membuat Amanda sakit hati. 

Sampai pada akhirnya pada 10 Oktober 2012 Amanda bunuh diri dengan gantung diri setelah mempublikasikan videonya di akun YouTubenya. Videonya berisi perjalanan hidup Amanda dan mengapa ia ingin bunuh diri.

bustle.com
bustle.com
Pada baru-baru ini juga ada film seri yang menjelaskan betapa jahatnya juga kasus cyber bullying serta bullying yang terjadi pada masa remaja yakni 13 Reasons Why. Selain itu juga ada film yang berjudul cyber bully. Namun untuk menonton film ini lebih baik dengan awasan orang tua. Karena ada beberapa adegan yang kurang layak untuk ditonton.

amazon.com
amazon.com
Foto: ABC Family
Foto: ABC Family
Betapa jahatnnya dunia sekarang mampu mengambil nyawa seorang gadis muda dan masih banyak lagi. Padahal mereka masih mempunyai masa depan yang cerah yang sedang menanti mereka. Orang-orang yang terkena cyber bullying ini tidak boleh kita jauhi. Apalagi dicaci maki. Masyarakat-masyarakat sudah terbawa pengaruh cyber bullying. Mereka merasa bahwa hal yang mereka lakukan adalah hal yang biasa. Padahal sebenarnya tidak. Pelaku kejahatan cyber bullying biasanya tidak merasa ia melakukan hal yang salah.

Di Indonesia kita juga sebagai masyarakat Indonesia harus berpegang pada Pancasila agar dapat menumpas kejahatan ini. Dan juga kita juga harus berpegang pada kearifan lokal yang baik. Jika kearifan lokal sudah melenceng maka jangan kita berpegang pada kearifan lokal itu. Berpeganglah pada kearifan lokal yang baik.

Caraku menghadapi globalisasi ini adalah saya akan berusaha menggunakan media sosial menjadi alat komunikasi yang baik dengan tidak menjelek-jelekan seseorang, jika saya melihat ada pelaku kejahatan cyber bullying saya akan berusaha untuk memberitahunya bahwa yang ia lakukan adalah salah dan dapat berdampak maut bagi yang ia bully, saya akan berusaha memberikan pertolongan bagi korban cyber bullying. 

Yang paling penting adalah bersama-sama kita harus menciptakan Indonesia lebih baik lagi dengan salah satu caranya memberantas pelaku kejahatan cyber bullying.

Jangan pernah biarkan korban cyber bullying merasa sendiri dan tidak menolongnya. Mereka butuh pertolongan. Kita harus ada untuk mereka. Seperti sila ke 2 pancasila yakni kemanusiaan yang adil dan beradab. Kita harus berperilaku adil pada semua orang. 

Karena jika kita menjelekan orang, kita harus berkaca pada diri kita. Apakah kita pantas? Apakah kita jauh lebih baik dari mereka? Jawabannya adalah tidak kita pasti pernah melakukan kesalahan karena tidak ada manusia yang sempurna. Menjelekan orang lain tidak akan membuat kita jauh lebih baik dari mereka. Sama-sama kita berantas pelaku kejahatan cyber bullying. Jadikan media sosial menjadi alat komunikasi yang baik dan kita harus menggunakannya dengan bijak. Kesalahan berkata saja bisa menyakiti perasaan orang lain. Jadi berperilaku bijak dan bertanggung jawablah pada media sosial.

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun