Sebenarnya, orang yang hidup dengan cherophobia tidak selalu takut dengan perasaan menyenangkan yang bisa membawa kebahagiaan, tetapi sebenarnya lebih peduli tentang kemungkinan efek negatif, kekecewaan, kesedihan, kesepian yang bisa terjadi kapanpun yang menyebabkan kebahagiaan berhenti.
Memang, beberapa orang dengan cherophobia memiliki masalah untuk memberikan kesenangan atau kesenangan kepada diri mereka sendiri karena mereka merasa tidak layak mendapatkannya. Asumsinya adalah bahwa kebahagiaan tidak bisa stabil atau konstan, dan hanya nasib buruk yang akan mengikuti.
Sayangnya, mengkhawatirkan kebahagiaan dapat menghalangi gaya hidup sehat. Itu karena manusia membutuhkan pengalaman positif untuk memperkuat dan mengisi bahan bakar diri, baik secara mental maupun fisik. Selain itu, memproduksi yang disebut 'hormon kebahagiaan' (endorfin seperti serotonin dan dopamin), penting untuk kesejahteraan kita. Kita yang tidak menghasilkan cukup endorfin ini dapat mengalami depresi. Cherophobia tidak tercantum dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) terbaru, tetapi diklasifikasikan oleh profesional kesehatan mental sebagai bentuk kecemasan.
Gejala Cherophobia
Beberapa ahli medis menggolongkan cherophobia sebagai bentuk gangguan kecemasan. Kecemasan adalah rasa takut yang tidak rasional atau meningkat terkait dengan ancaman yang dirasakan. Dalam kasus cherophobia, kecemasan terkait dengan partisipasi dalam aktivitas yang dianggap membuat kamu bahagia.
Kecemasan saat diundang ke pertemuan sosial yang menyenangkan, seperti pesta, konser, atau acara serupa lainnya
Meneruskan peluang yang dapat membawa perubahan hidup yang positif karena ketakutan akan terjadi sesuatu yang buruk.
Menolak untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang "menyenangkan".
Berpikir bahagia berarti sesuatu yang buruk akan terjadi.
Berpikir bahagia membuat kamu menjadi orang yang buruk atau lebih buruk.
Percaya bahwa menunjukkan kebahagiaan tidak baik untuk kamu atau teman atau keluarga kamu.