TikTok: Alat atau Hambatan?
TikTok memiliki potensi besar sebagai platform untuk berekspresi. Namun, menurut Nietzsche, ketergantungan pada media digital untuk mencari makna dapat menghasilkan kehidupan yang dangkal. Pencarian makna sejati tidak seharusnya bergantung pada validasi sosial. Â
Sebaliknya, teknologi seperti TikTok dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan diri. Dengan pendekatan yang tepat, platform ini dapat menjadi alat untuk menciptakan narasi personal yang autentik. Pengguna perlu menyadari bahaya dari pencarian makna yang dangkal dan fokus pada eksplorasi diri yang lebih mendalam. Nietzsche mengingatkan, makna sejati hanya dapat ditemukan melalui refleksi internal, bukan melalui pengakuan eksternal.
Pilihan ada di tangan kita: apakah TikTok akan dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan diri, atau justru hanya menjadi hiburan yang kosong makna?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H