Aku tergelak geli.
Al menatapku bahagia. Entah, bahagia kenapa....
Kami kembali terdiam. Sibuk dengan pikirannya masing-masing. Senja semakin menampakkan giginya.
Aku dan Al duduk berhadapan menatap jalan raya dari balik kaca sebuah restoran khas Jawa Barat. Alunan musik lembut menemani kami. Mendadak aku lapar. Segera, kupesan beberapa hidangan yang diaminkan oleh Al. Menu kami sama.
***
Tamu istimewa yang kami tunggu tak kunjung datang.
"D, Widya tak bisa datang karena kesibukannya di kantor. Dia minta maaf dan menyampaikan salam untukmu." ucap Al di sela kunyahannya.
Aku mengangguk dan memberikan dua jempol untuknya.
Telepon genggamku bergetar. Perlahan, kubaca pesan di dalamnya. "Sama, Lilo tak dapat hadir. Dia masih sibuk dengan kegiatannya."
Al menatapku nanar. "Kegiatan apa? Lembur di kantor?"
Kusudahi makanku. Sepiring nasi timbel lengkap ludes dalam hitungan beberapa menit lalu disusul dengan segelas teh tawar hangat mengaliri tenggorokanku.