Diam-diam, kita bertukar nomor telepon....
Diam-diam, kita saling bertukar kabar melalui e-mail rahasia....
Diam-diam, kita saling bertukar sapa melalui jaringan satelit....
Ya, diam-diam saja....
Diam-diam itu menyenangkan....
Karena....
Tak ada seorang pun yang tahu....
Yang tahu hanya kau, aku, dan Dia....
Yang lain? Kita bekali lakban hitam lebar....
Atau, kita bekali mereka sejumlah lembaran rupiah berwarna biru....
Aku bertemu kau sore ini....
Kau diam, aku pun diam....
Aku diam, kau lebih diam....
Ah, senangnya diam-diam....
Kau membohongiku dalam diam,
pun demikian halnya denganku,
membohongimu dalam diam,
diam dan diam....
Bukankah, diam-diam itu (kadang) menyenangkan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H