Mohon tunggu...
Dina Mardiana
Dina Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan penerjemah, saat ini tinggal di Prancis untuk bekerja

Suka menulis dan nonton film, main piano dan biola

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Makan Malam Mewah ala Prancis bersama Duta Besar Prancis

27 Maret 2018   14:44 Diperbarui: 27 Maret 2018   14:59 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjamuan Makan Malam Mewah a la Prancis dalam rangka Good France bersama Bapak Duta Besar Prancis, Jean-Charles Berthonnet beserta istri, chef Gilles Marx, perwakilan IFI, dan beberapa awak media. (foto: properti Amuz Restaurant)

Mencicipi hidangan fine dining a la Prancis? Siapa yang nggak kepingin... Tiba-tiba saya mendapatkan undangan untuk bersantap bersama Bapak Duta Besar Prancis beserta istri, di Amuz Restaurant, sebuah restoran Prancis yang mewah di Jakarta, dan menyajikan berbagai makanan kelas premium, dimasak khusus oleh seorang chef asli Prancis. Ada escargot (nama lain untuk bekicot), foie gras (lemak hati bebek), creme brule dengan sorbet, nyaammm.... serasa berada di surga duniawi!

Untuk keempat kalinya di Indonesia, Kedutaan Besar Prancis kembali menggelar acara Good France, yaitu sebuah perhelatan gastronomi Prancis yang dikenal dengan hidangan kuliner bercita rasa otentik khas Prancis. Acara ini berlangsung selama empat hari dari tanggal 21 hingga 25 Maret 2018 di 39 restoran yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, bahkan hingga Makassar, Minahasa dan Manado.

Sebenarnya, acara ini tidak hanya khusus diselenggarakan di Indonesia, loh, melainkan juga di sekitar 300-an restoran di seluruh dunia, dan telah berlangsung sejak tahun 2010 ketika UNESCO menobatkan gastronomi Prancis sebagai Warisan Budaya Dunia.

Good France merupakan perhelatan gastronomi Prancis yang dirayakan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dalam rangka mempromosikan budaya kuliner Prancis sebagai salah satu warisan dunia yang telah ditetapkan oleh UNESCO sejak 2010. (foto: properti Amuz Restaurant)
Good France merupakan perhelatan gastronomi Prancis yang dirayakan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dalam rangka mempromosikan budaya kuliner Prancis sebagai salah satu warisan dunia yang telah ditetapkan oleh UNESCO sejak 2010. (foto: properti Amuz Restaurant)
Menarik bukan bahwa kuliner pun bisa menjadi salah satu warisan budaya ? Bahkan, gastronomi menjadi salah satu cara pemerintah Prancis dalam politik diplomasi. Seperti yang dikatakan Bapak Jean-Charles Berthonnet, sang duta besar Prancis untuk Indonesia, gastronomi itu sudah menjadi bagian dari identitas masyarakat Prancis. 

Maka dari itu, mempromosikan kuliner Prancis ke seluruh dunia merupakan salah satu cara negeri yang dikenal dengan Menara Eiffel-nya ini, untuk mengenalkan budayanya. Digagas oleh Alain Ducasse, seorang chef bertaraf Michelin bintang tiga (Michelin ini semacam buku panduan hotel dan kuliner berkelas di seluruh Eropa yang rutin menggelar penghargaan koki atau chef terbaik tiap tahun, dan tingkat prestise-nya bisa dianggap setara dengan Academy Awards !), Good France menjadi semacam ajang bagi para chef untuk menyajikan hidangan otentik dari Prancis terbaik kepada masyarakat umum di seluruh dunia.

Pada tahun ini, Good France mengangkat kekhasan kuliner dari daerah bagian barat daya Prancis, yang juga dikenal dengan nama kawasan Nouvelle-Aquitaine, seperti foie gras (lemak hati bebek), kerang tiram, dan magret de canard (bebek filet). Sama halnya dengan hidangan yang disajikan di Amuz Restaurant selama acara makan malam berlangsung dengan Bapak Dubes. Meskipun saya memesan menu ikan Barramundi yang merupakan ikan khas Hindia-Pasifik sebagai main course (gara-garanya saya baru habis makan bebek goreng beberapa hari yang lalu, maksudnya biar kolesterolnya nggak numpuk :D), namun Mbak Fauzia Damayanti, selaku GM Marketing Amuz yang juga ikut hadir dalam perjamuan, bersikeras agar saya tetap mencicipi menu Honey Roasted Duck Magret, berupa bebek panggang yang dilumuri madu. Dan ternyata benar, rasanya soo yummy, nggak ada amis-amis khas bebeknya sama sekali!

menu Bebek Panggang alias Honey Roasted Duck Magret dengan Foie Gras a la Amuz Restaurant. (foto: properti Amuz Restaurant)
menu Bebek Panggang alias Honey Roasted Duck Magret dengan Foie Gras a la Amuz Restaurant. (foto: properti Amuz Restaurant)
Selain bebek panggang, saya memilih menu berikut dari Amuz Restaurant, khusus untuk acara Good France 2018:

Hidangan Pembuka (starter): Escargot a la Bourguignonne, berupa bekicot panggang dengan taburan bumbu bawang putih dan butter nabati serta roti toast kacang walnut.

escargot a la Bourguignonne sebagai salah satu main course menu Good France 2018 yang dihidangkan Amuz Restaurant. (foto: Anastasia - Indonesia Tatler)
escargot a la Bourguignonne sebagai salah satu main course menu Good France 2018 yang dihidangkan Amuz Restaurant. (foto: Anastasia - Indonesia Tatler)
(pilihan lainnya ada Sake Poached Chilled King Prawn, yaitu berupa udang yang dibungkus ketimun, kacang gazpacho dan ikan salmon).

Hidangan Utama (main course): Crispy Pan-Roasted Barramundi Fish, yaitu ikan barramundi panggang yang kriuk, ditambah bumbu tomat ceri, daun zaitun dan saus.

menu ikan Barramundi, alternatif lainnya untuk main course yang diracik khusus oleh Amuz Restaurant untuk Good France 2018. (foto: dokpri)
menu ikan Barramundi, alternatif lainnya untuk main course yang diracik khusus oleh Amuz Restaurant untuk Good France 2018. (foto: dokpri)
(pilihan lainnya ada Honey Roasted Duck Magret Foie Gras Cromesqui yang rasa gurihnya aduhai banget, nyesel deh nggak diambil...)

deretan keju Prancis yang dihidangkan Amuz Restaurant dalam rangka Good France. Yang paling kanan itu blue cheese, dianggap durian-nya Prancis, ha ha.. (foto: dokpri)
deretan keju Prancis yang dihidangkan Amuz Restaurant dalam rangka Good France. Yang paling kanan itu blue cheese, dianggap durian-nya Prancis, ha ha.. (foto: dokpri)
Hidangan Penutup khas Prancis pastinya ada keju, yang disajikan dalam tiga iris keju yang berbeda rasa dan aroma (paling menantang adalah sewaktu menyantap blue cheese, yang dianggap seperti buah durian-nya Indonesia karena rasa dan aroma khas :p)

Creme Brulee, hidangan pencuci mulut yang dihidangkan dengan sorbet rasa jeruk Mandarin. Juga menu spesial dari Amuz Restaurant. (foto: properti Amuz Restaurant)
Creme Brulee, hidangan pencuci mulut yang dihidangkan dengan sorbet rasa jeruk Mandarin. Juga menu spesial dari Amuz Restaurant. (foto: properti Amuz Restaurant)
Hidangan Pencuci Mulut berupa Creme Brulee dengan irisan roti kacang almond dan sorbet rasa jeruk Mandarin.

(pilihan lainnya ada AMUZ Chocolate Gateau, yaitu kue coklat mousse yang merupakan menu khas racikan Amuz Restaurant).

Semua menu yang dihidangkan ini merupakan menu a la carte favorit tamu-tamu Amuz Restaurant, yang diracik langsung oleh tangan sang chef asli Prancis, Gilles Marx. Gilles baru saja memenangkan penghargan sebagai Master Chef of France di Macau pada 13 Maret 2018 oleh Asosiasi Chef Sedunia. Penghargaan ini merupakan salah satu dari sederet penghargaan yang pernah diraih koki asal provinsi Alsasia (atau Alsace) di Prancis, termasuk pengalamannya sebagai koki resto-resto bertaraf Michelin tidak hanya di Prancis, melainkan juga di Australia dan Asia Tenggara.

Chef Gilles Marx dinobatkan sebagai Master Chef of France pada tanggal 13 Maret 2018 lalu di Macau. (foto: properti Amuz Restaurant)
Chef Gilles Marx dinobatkan sebagai Master Chef of France pada tanggal 13 Maret 2018 lalu di Macau. (foto: properti Amuz Restaurant)
Amuz Restaurant, sebagai salah satu restoran fine dining terbaik di Jakarta, juga pernah mendapatkan penghargaan sebagai Best French Cuisine dan Best Ambiance/Romantic Atmosphere dari ajang World Luxury Restaurant Award pada tahun 2016 dan 2017.

Ngomong-ngomong tentang pemilihan resto dengan suasana romantis terbaik, resto yang didirikan pada tahun 2010 ini mempunyai kisah unik yang tidak jauh dari bumbu romantisme. Jadi, Mbak Fauzia bercerita bahwa restoran Prancis yang didirikan oleh Gilles ini pernah menjadi saksi bisu dua peristiwa lamaran seorang pria kepada gadis yang dicintainya.

Namun, dari dua peristiwa itu, salah satunya harus berakhir sedih karena pinangan sang pria ditolak oleh sang gadis, pun dengan reaksi yang tidak menyenangkan. Wah... andaikan gadis itu adalah saya, saya sih bakal terima dulu saja pinangannya terlepas dari suka atau enggak, ha ha ha.

Kapan lagi gitu loh, dilamar di resto mewah dengan hidangan fine dining berkelas pula? Kalau enggak suka, ya menolaknya nanti saja kalau sudah di luar restoran . Pak Dubes yang ikut mendengarkan cerita tersebut, turut berdecak, "Ah, sayang sekali...." ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun