Mohon tunggu...
Dina Mardiana
Dina Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan penerjemah, saat ini tinggal di Prancis untuk bekerja

Suka menulis dan nonton film, main piano dan biola

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mau Jaga Stamina dan Disiplin Waktu? Lari, Yuk!

8 Oktober 2017   19:00 Diperbarui: 8 Oktober 2017   20:26 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama para kru Urban Running Troupe bahkan sudah menjelajahi event lomba lari di Bali. (foto: dok.Editha)

Semakin banyak saja jenis komunitas yang bertumbuh kembang di Jakarta dan beberapa kota besar yang padat penduduk. Ada yang mengkhususkan kegiatannya sebagai penulis blog seperti Kompasianer (sebutan untuk penulis blog di laman Kompasiana), ada komunitas yang anggotanya gemar makan-makan seperti Jakarta Food Traveler, bahkan ada pula komunitas yang hobi mengkoleksi tas impor bermerek. Untungnya, selain berhura-hura, banyak juga warga kota besar yang sadar akan pentingnya hidup sehat. Mungkin karena saking padatnya pekerjaan yang dilakukan sampai nyaris tidak punya waktu untuk berolahraga.

Makanya, daripada berolahraga sendirian, pastinya akan lebih seru jika dilakukan beramai-ramai, bukan. Sebab yang berpikir untuk tetap menjaga kesehatan di tengah sibuknya aktivitas bukan hanya satu dua orang saja, melainkan banyak. Sehingga bermunculanlah komunitas-komunitas pencinta olahraga lari, berhubung olahraga satu ini memang dianggap paling praktis dan bisa dilakukan kapan saja. Bahkan para pesohor layar kaca tidak mau ketinggalan meramaikan euforia ini, seperti Daniel Mananta melalui JakBRunners, Olivia Jensen dengan Indo Runners, dan Dian Sastro yang aktif mengampanyekan hashtag Pertemanan Sehat.

Editha bersama para run crew komunitas Urban Running Troupe. (foto: dok. Editha)
Editha bersama para run crew komunitas Urban Running Troupe. (foto: dok. Editha)
Teman saya yang satu ini juga sangat getol berolahraga lari bersama komunitas Urban Running Troupe yang rutin latihan di kawasan seputar Senayan-Sudirman SCBD. Editha, nama gadis kelahiran Jakarta 28 tahun yang lalu ini memang sejak lama menggemari olahraga lari, dan mulai menekuninya sejak tahun awal tahun 2014. 

Pekerjaannya sebagai konsultan pendidikan yang mengharuskannya wira-wiri ke berbagai kota juga bertemu mitra kerjasama memang menuntutnya untuk selalu tetap fit dan mempunyai stamina yang kuat, sehingga olahraga lari yang praktis dianggap paling cocok untuknya.

Pada tahun 2016 Editha bergabung dengan klub Urban Running Troupe (disingkat URT)  agar lebih memotivasi dirinya untuk tetap kontinyu berolahraga lari, terutama karena ada acara latihan rutin bareng-bareng dan sesama anggota saling men-support satu sama lain. Komunitas ini terdiri dari para pelari senior yang memang sudah lama eksis di dunia olahraga lari, meskipun tidak sampai menjadi sekelas atlet profesional. 

Namanya juga urban running troupe, alias pasukan lari masyarakat urban, maka komunitas ini dibentuk tidak hanya untuk menjaga frekuensi latihan serta memperbaiki teknik berlari para anggotanya, melainkan juga untuk memberi pengaruh baik kepada warga Jakarta mengenai pentingnya berolahraga.

latihan lari bersama komunitas pastinya akan menambah semangat dan memperbaiki teknik-teknik berlari yang baik. Editha rutin latihan lari sepulang jam kantor dua kali seminggu, atau tiap hari jika menjelang pertandingan. (foto: dok.Editha)
latihan lari bersama komunitas pastinya akan menambah semangat dan memperbaiki teknik-teknik berlari yang baik. Editha rutin latihan lari sepulang jam kantor dua kali seminggu, atau tiap hari jika menjelang pertandingan. (foto: dok.Editha)
Berkat ikutan komunitas ini, Editha yang juga aktif di komunitas Polyglot Jakarta jadi semakin rajin mengikuti berbagai kompetisi lari yang digelar di beberapa kota di Indonesia, bahkan di luar negeri. Awalnya sih dia ikutan event lomba lari untuk iseng merasakan euforia dan kemeriahan sebuah lomba, seperti European Union 2014 dan 2015 yang diselenggarakan di Jakarta. Namun, Editha merasakan manfaatnya dari rutin berolahraga lari dan mengikuti berbagai kompetisi lari, yaitu menjaga sikap disiplin terutama disiplin waktu karena harus mencapai garish finish dalam target waktu tertentu.  Jadi, bukan untuk mengejar gelar juara dan mendapat medali semata.

Selain acara kompetisi lari yang diselenggarakan badan internasional tersebut, Editha juga telah berpartisipasi dalam berbagai kejuaraan lari lainnya seperti Astra International 2015, Milo International 2015 dan 2016, Bali Marathon selama tiga tahun berturut-turut sejak 2015 hingga 2017, dan masih banyak lagi.

Editha mencium medali setelah menempuh half marathon race di Kuala Lumpur, 2017. (foto: dok.Editha)
Editha mencium medali setelah menempuh half marathon race di Kuala Lumpur, 2017. (foto: dok.Editha)
Berikut daftar kejuaraan lari yang pernah diikuti Editha selama tiga tahun terakhir:

Europan Union (EU) 2014, 2015, 2016, 2017 (tiga kali untuk kategori 5k, dan sekali untuk kategori 7k)

Astra International 2015 (10k)

 Milo International 2015, 2016 (dua kali untuk kategori 10k)

Penang Marathon 2015 (21 k atau half marathon)

2xU Singapore Marathon 2016 (21k)

Bali Marathon 2015, 2016, 2017 (sekali untuk kategori 10k, dan dua kali untuk kategori 21k)

Bromo Marathon 2016 (kategori 10k)

Jakarta Marathon 2016 (kategori 21k)

Standard Chartered KL Marathon 2017 (21k)

Bersama para kru Urban Running Troupe bahkan sudah menjelajahi event lomba lari di Bali. (foto: dok.Editha)
Bersama para kru Urban Running Troupe bahkan sudah menjelajahi event lomba lari di Bali. (foto: dok.Editha)
Canggih, yah :D! Rencananya, tahun ini Editha berniat mengikuti kompetisi full marathon di event Jakarta Mandiri Marathon 2017 yang akan digelar tanggal 29 Oktober ini. Biasanya, kalau menjelang lomba ia akan rutin latihan lari tiap hari, dan latihan ia lakukan pada malam hari setelah jam pulang kantor, atau pagi hari saat weekend di kawasan Car Free Day Jakarta. Bersama komunitasnya di URT, Editha rutin latihan di GOR Soemantri terutama jika ingin berfokus pada kecepatan lari (speed), sementara saat berlatih long run maka area Sudirman SCBD dan Senayan menjadi sasarannya.

Saat ditanya, apakah dalam beberapa tahun ke depan masih ingin terus berolahraga lari? Jawab Editha sudah pasti iya, apalagi ia ingin memperbaiki waktu personal best untuk jarak 21 km yang tadinya dicapai dalam 2 jam 27 menit menjadi 2 jam saja. Ia juga ingin mencoba mengikuti lomba lari yang digelar di Eropa, meskipun sebelumnya sudah pernah ikutan lari bareng dengan komunitas Nike Running Club di Paris sewaktu mendapat tugas dinas ke sana. Ck..ck.. ck... ini mah jauh lebih keren ketimbang ke Paris untuk shopping barang-barang bermerk yah, he he he (walaupun nggak ada yang melarang juga, sih).

Ketika ditugaskan oleh kantornya ke Paris, Editha menyempatkan diri lari bareng komunitas Nike Running Club di Paris. (foto: dok.Editha)
Ketika ditugaskan oleh kantornya ke Paris, Editha menyempatkan diri lari bareng komunitas Nike Running Club di Paris. (foto: dok.Editha)
Nah, Kompasianer yang ingin menjaga stamina dan suka olahraga lari, kenapa nggak dicoba gabung ke klub-klub atau komunitas lari yang ada di kotamu? Siapa tahu bisa mendapat lebih banyak teman dan membuka kesempatan baru lainnya. Kalau saya sih, berhubung nggak suka lari... yah jadi pengamat saja :D. ***

Terima kasih untuk Editha yang sudah bersedia menjadi narasumber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun