Mohon tunggu...
Dina Mardiana
Dina Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan penerjemah, saat ini tinggal di Prancis untuk bekerja

Suka menulis dan nonton film, main piano dan biola

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tiga Sosok First Lady Tangguh Amerika Serikat

10 November 2016   19:35 Diperbarui: 16 November 2016   19:08 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ki-ka: Jackie Kennedy, Hillary Clinton, Michelle Obama. (Foto diambil dari wikipedia, huffington post & website the white house)

Seperti halnya Hillary, Michelle LaVaughn Robinson Obama juga merupakan wanita cerdas, Sarjana Sosiologi jebolan Princeton University dan Doktor lulusan Sekolah Hukum Harvard. Suaminya, Barrack Obama, juga salah satu Presiden AS yang fenomenal karena ia merupakan presiden pertama berdarah Afro-Amerika yang memimpin negara adidaya tersebut sejak sebelumnya AS pernah dilanda krisis rasial pada zaman JFK.

Michelle merupakan putri dan cucu dari pegawai rendahan AS--ayahnya seorang penyiram taman kota, dan ibunya sekretaris untuk brand produk direct marketing, namun mempunyai semangat dan mimpi tinggi untuk meraih cita-cita dan kedudukan yang sama dengan impian warga negara AS pada umumnya, yang sering disebut dengan TheAmerican Dream.

Michelle pertama kali bertemu Barrack Obama pada saat dirinya masih bekerja di Biro Hukum Sidley & Austin. Saat itu, Barrack menjadi mahasiswa magang, dan Michelle menjadi mentornya. Pasangan ini dikenal sepi dari terpaan gosip. (foto sumber: wikipedia.org)
Michelle pertama kali bertemu Barrack Obama pada saat dirinya masih bekerja di Biro Hukum Sidley & Austin. Saat itu, Barrack menjadi mahasiswa magang, dan Michelle menjadi mentornya. Pasangan ini dikenal sepi dari terpaan gosip. (foto sumber: wikipedia.org)
Sejak menjadi mahasiswi di Princeton, Michelle aktif dalam berbagai kegiatan yang menyuarakan keadilan bagi kaum minoritas, khususnya masyarakat Afro-Amerika yang telah bermukim di negeri Paman Sam sejak turun-temurun, melalui organisasi Third World Center. Begitu pula saat melanjutkan kuliah hingga ke jenjang doktoral di Harvard Law School, wanita yang selalu tampil chic dengan busana-busana sederhana--bukanbranded wardrobe--tetap aktif menyuarakan hak kaum minoritas untuk menjabat posisi sebagai profesor di kampusnya.

Lulus dari sekolah hukum, Michelle sempat bekerja untuk Biro Hukum Sidley & Austin di Chicago, dan di sanalah ia bertemu Barrack untuk pertama kali sebagai pekerja magang, dan Michelle menjadi mentornya. Uhuy, romantis, yach ;) ! Di biro hukum ini, Michelle menangani marketing dan kasus hak kekayaan intelektual.

Awalnya, Michelle tidak tertarik pada pria yang hobi berkelakar ini, bahkan cenderung tidak suka karena Barrack terlalu banyak omong, bahkan sering berusaha mengajak kencan Michelle, berhubung keduanya adalah satu-satunya pegawai dan anak magang berkulit hitam. Tetapi usaha pedekate Barrack terhadap Michelle akhirnya membuat hati wanita kelahiran tahun 1964 itu luluh. Keduanya hingga kini menjadi pasangan klop, kompak dan tidak pernah diterpa gosip. Semoga saja, ya ;).

Kisah-kasih Michelle dan Barrack Obama sejak keduanya pertama kali bertemu juga sudah difilmkan dalam sebuah film drama berdurasi 84 minutes yang diproduksi oleh Miramax, berjudul Southside With You. Sayangnya film ini belum masuk ke Indonesia... mungkin nanti setelah Obama sudah tidak lagi menjabat presiden, ya?  *

Mampukah Melania Trump menjadi first lady yang dapat dibanggakan AS seperti Jackie, Hillary atau Michelle? (foto sumber: harpersbazaar.com)
Mampukah Melania Trump menjadi first lady yang dapat dibanggakan AS seperti Jackie, Hillary atau Michelle? (foto sumber: harpersbazaar.com)
Bagaimana dengan Melania Trump, wanita yang akan menjadi First Lady AS berikutnya untuk tahun 2016-2020? Hhm... saya enggan berkomentar banyak, selain dia dulunya adalah seorang model berkebangsaan Slovenia (benar, dia sendiri adalah seorang imigran!) yang dinikahi oleh Trump pada tahun 2005. Dengan begitu, Melania menjadi istri ketiga sang biliuner setelah sebelumnya Donald sempat menikah dengan sesama model juga, yaitu Ivana (diceraikan tahun 1992) dan Marla Maples (bercerai tahun 1999). Yah, semoga saja kebijakan Trump yang hendak mengurangi jumlah imigran di AS tidak akan menjadi mulut harimau bagi dirinya sendiri. ***

(Disarikan dari berbagai sumber)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun