Mohon tunggu...
Dina Mardiana
Dina Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan penerjemah, saat ini tinggal di Prancis untuk bekerja

Suka menulis dan nonton film, main piano dan biola

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ayo Selamatkan Harimau Sumatera

3 Agustus 2016   23:13 Diperbarui: 3 Agustus 2016   23:42 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Display boneka anak Harimau Sumatera dari bahan kertas koran, papier mache, di atrium Senayan City, 29 Juli - 7 Agustus 2016. (foto: dok.pribadi)

Sejak tanggal 29 Juli sampai dengan 7 Agustus 2016, World Wildlife Fund (disingkat WWF) Indonesia menggelar pameran boneka Harimau Sumatera di atrium Senayan City, Jakarta, dalam sebuah event bernama Global Tiger Day.  Boneka-boneka Harimau Sumatera yang dipajang ini terlihat unik dan berbeda dengan boneka biasa, karena terbuat dari kertas koran bekas yang dilumatkan-papier mache (baca: papiye masye). 

Jadinya, pengunjung diharapkan untuk tidak memegang boneka tersebut disebabkan sifat kertas koran yang mudah rapuh, kecuali jika berkenan membeli dan mengadopsinya, untuk disumbangkan dalam upaya pelestarian Harimau Sumatera yang populasinya makin menipis. 

Ya, populasi Harimau Sumatera tersisa 371 ekor saja, seperti yang nantinya dapat Anda saksikan pada boneka-boneka papier mache tersebut, jika Anda berkesempatan main ke Senayan City. Sedihnya lagi, Harimau Jawa dan Harimau Bali bahkan sudah punah. Padahal, harimau, seperti yang kita ketahui adalah raja dan penguasa hutan. Artinya, jika kita menyelamatkan raja hutan, maka kita pun akan menyelamatkan hutan kita demi rantai makanan generasi yang akan datang. 

Harimau Sumatera yang masih tersisa sebagian besar dilindungi dalam sebuah cagar alam bernama Rimbang Baling di Riau. Meskipun begitu, keberadaan Harimau Sumatera masih terancam akibat penebangan hutan yang masih terus berlanjut untuk membangun perkebunan kelapa sawit. Maka, masyarakat pun dihimbau untuk lebih memperhatikan produk minyak kelapa sawit yang digunakan untuk masak-memasak dan kebutuhan lainnya apakah ramah lingkungan atau tidak. 

Boneka-boneka anak Harimau Sumatera yang ditampilkan dalam pameran tersebut dibuat dalam enam pose yang lucu-lucu, seperti posisi telentang, melompat, posisi siaga, dan banyak lagi. Enam pose dimaksudkan sesuai dengan jumlah spesies harimau yang juga ada enam buah. Selain display boneka anak harimau, pengunjung juga dapat membaca testimoni berbagai artis Indonesia yang turut mendukung kampanye pelestarian Harimau Sumatera dengan mengadopsi boneka papier mache tersebut. Artis-artis yang  Chelsea Islan, Ario Bayu, Daniel Mananta, Joe Taslim, Ayu Ting Ting, Ayu Dewi, Jerry Aurum, dan banyak lagi. 

Testimoni para artis Indonesia yang turut berdonasi dalam rangka pelestarian Harimau Sumatera. (foto: dok.pribadi)
Testimoni para artis Indonesia yang turut berdonasi dalam rangka pelestarian Harimau Sumatera. (foto: dok.pribadi)
Selain display boneka anak harimau, pengunjung juga dapat melihat-lihat pameran foto yang dibuat khusus oleh fotografer Jerry Aurum untuk acara Global Tiger Day. Jadi, Jerry Aurum beserta kru WWF memboyong boneka papier mache anak Harimau Sumatera ke habitat asli sang harimau di Rimbang Baling, dibantu oleh penduduk setempat. 

Boneka-boneka papier mache ini dibuat oleh para pengrajin workshop Bali Artgasm - HeArt Lab yang bertempat di Yogyakarta. Misi dari WWF Indonesia dalam membuat kampanye bertajuk Double Tiger seperti yang dapat kita tonton pada video dokumenter di bawah ini, adalah untuk menggandakan populasi Harimau Sumatera menjadi dua kali lipat pada tahun 2020 nanti.


Meskipun pengunjung tidak diizinkan menyentuh boneka papier mache, pengunjung tetap dapat ber-selfie ria dan mengunggah foto berlatar boneka Harimau Sumatera tersebut ke akun Instagram WWF Indonesia sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap upaya penyelamatan hewan berciri khas belang lorek-lorek ini. 

Oya, saya baru tahu ternyata belang lorek-lorek pada setiap harimau itu tidak sama, loh, seperti halnya sidik jari pada manusia, yang menjadi ciri khas masing-masing harimau. Selain itu, fungsi belang lorek-lorek pada kulit dan bulu harimau berfungsi bagi harimau sebagai kamuflase ketika sedang berburu mangsa. Yah, asalkan jangan memangsa saya saja deh, ha ha..

Berbagai fakta tentang Harimau Sumatera yang tidak diketahui orang awam. (foto: dok.pribadi)
Berbagai fakta tentang Harimau Sumatera yang tidak diketahui orang awam. (foto: dok.pribadi)
Sabtu dan Minggu, 6-7 Agustus 2016 nanti, acara Global Tiger Day akan kembali dimeriahkan dengan face painting, talkshow bersama Ario Bayu, Joe Taslim, dan Jerry Aurum mengenai Cagar Alam Rimbang Baling, acapella performance dan kegiatan  mewarnai bagi anak-anak. Pengunjung juga dapat memberikan donasi langsung di tempat pada saat acara, atau bisa juga melalui website: wwf.or.id/doubletigers. Ajak teman-teman dan keluarga Anda, ya. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun