Musim berganti
Tulip kuncup berseri
Tapi hati tetap nelangsa
Karena rindu tak pernah bersalin rasa
(hlm 64, Genduk).
Acara bedah buku ini, yang juga menghadirkan Reda Gaudiamo--mantan pemred majalah Cosmopolitan, Ibu Kartika Sari, menampilkan pula foto-foto kehidupan dan keseharian petani tembakau karya Rahadyan P Akhmad. Lalu, ada bintang tamu lainnya yang juga memeriahkan acara bedah buku namun tidak ikut menari dan tidak mengenakan atribut tari. Ya, Didik Nini Thowok yang bernama asli Didik Hadiprayitno ternyata juga wong aseli Temanggung, loh!
Sepertinya acara hari Sabtu kemarin itu merupakan acara kumpul-kumpulnya wong Temanggung, karena banyak hadirin yang mengikuti acara dari pagi hingga selesai mengenakan t-shirt bertuliskan Temanggung, juga mengobrol-ngobrol satu sama lainnya dalam bahasa Jawa. Ditambah lagi ada bazar kecil-kecilan yang menjual produk asli Temanggung, seperti Batik dan Nasi Liwet. Ah, saya jadi rindu untuk kembali bekerja di daerah saja, ha ha ha...
Bagi penikmat novel Indonesia, Genduk merupakan pilihan bacaan ringan yang dapat dibaca sekali habis tanpa perlu mengerutkan kening, namun tetap menyisakan banyak pergulatan batin dan perenungan terhadap kondisi petani gurem di Indonesia. Selamat membaca! ***
Pengarang: Sundari Mardjuki
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama