1. Nasi dibungkus dalam plastik transparan, lalu dikepal membentuk segitiga atau bentuk lainnya (boleh bulat, persegi, dll)
2. Nori yang sudah digunting dipasang pada kepalan nasi untuk mata, hidung, mulut, dan bahan dasar baju.
3. Tempelkan deco sheet yang sudah dibentuk pita dan bentuk lainnya untuk rona pipi, baju, pita, rambut, atau hiasan lainnya sesuai selera.
4. Jangan lupa tambahkan unsur warna hijau untuk hiasan dengan daun selada, peterseli, atau brokoli.
Berhubung sewaktu mengerjakan Kyaraben terlalu asik jadi saya tidak sempat memotret tahap demi tahap. Saya sertakan video pembuatan serupa dari Youtube aja yach ;) ...
Jika Kompasianer mengira pembuatan art bento lebih lazim dilakukan oleh para ibu rumah tangga, di Jepang malah sebaliknya, loh! Menurut penuturan Chef Pristi yang pernah studi ilmu manajemen perhotelan dan sekarang mendirikan Little Bento House, "di Jepang itu justru yang bikin art bento papah-papahnya." Kebetulan peserta Nangkring di Hokben ini banyak yang sudah berstatus papa, dan ternyata disainnya banyak yang ciamik juga. Seperti peserta bapak-bapak di samping saya yang membuat onigiri dengan hiasan ikat kepala layaknya orang mau terjun ke medan perang :D. Yah, acara Nangkring di Hokben hari itu memang cocok banget dengan visi dan misi Hokben sebagai resto cepat saji yang ditujukan bagi keluarga.Â
Domo arigato, Hokben dan Kompasiana! Oishine! ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H