Mohon tunggu...
Dina Mardiana
Dina Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan penerjemah, saat ini tinggal di Prancis untuk bekerja

Suka menulis dan nonton film, main piano dan biola

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Unit Link Sebagai Tabungan Investasi Masa Depan

22 Mei 2016   23:27 Diperbarui: 22 Mei 2016   23:49 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sering sakit, atau sering masuk rumah sakit? Tapi, zaman sekarang, punya asuransi kesehatan itu sih wajib hukumnya sebagai antisipasi kalau-kalau Anda terkena penyakit yang mengharuskan Anda rawat inap. (foto sumber: www.daftartempat.com)

Jujur saja, sebagai wanita yang belum berkeluarga, meski usia sudah kepala tiga, saya belum melakukan perencanaan keuangan serius untuk masa depan dengan banyak berinvestasi. Walaupun bukan berarti saya hidup hura-hura seperti pada masa sepuluh tahun yang lalu (padahal bukan tukang hura-hura juga, sih, hehehe). Bahkan sejak sebelum usia tiga puluh, saya sudah mulai memikirkan untuk berinvestasi untuk diri sendiri. Jika waktu kecil dulu, yang melakukan investasi untuk saya adalah mendiang ibu, yaitu dalam bentuk asuransi jiwa dan simpanan emas; maka investasi yang untuk saat ini sanggup saya lakukan untuk diri sendiri adalah berbentuk asuransi kesehatan.

Saya tahu sejak kecil orangnya penyakitan, maka saya pikir adalah penting bagi saya untuk mempunyai asuransi kesehatan di masa dewasa nanti (maksudnya sekarang), karena dari tahun ke tahun biaya berobat semakin mahal. Sebenarnya biaya dokter sih masih bisa dijangkau kocek ya, tapi sering kali biaya obat itu bisa menghabiskan setengah juta sendiri

Dan saya sendiri sadar saya nggak bisa makan obat murah alias generik, karena nggak mempan, he he... Jadi, saya pilihlah perusahaan asuransi di Indonesia yang mutunya sudah dikenal baik oleh masyarakat, agar manfaat yang diberikan juga maksimal. Manfaat yang saya inginkan, tentunya selain dapat mengkover biaya berobat, juga dapat membantu saya untuk merencanakan masa depan keuangan yang lebih baik. Setidaknya, ada lah tabungan cukup untuk hari tua. 

Dengan Unit Link, selain bisa berinvestasi Anda juga mendapat nilai proteksi berupa asuransi kesehatan. (foto sumber: gunungrizki.com)
Dengan Unit Link, selain bisa berinvestasi Anda juga mendapat nilai proteksi berupa asuransi kesehatan. (foto sumber: gunungrizki.com)
Maka dari itu, saya pilih produk asuransi kesehatan plus investasi yang disebut Unit Link. Produk asuransi kesehatan plus unit link yang saya punya ini memberikan nilai manfaat di atas seratus juta rupiah untuk jangka waktu selama 99 tahun (meskipun saya tahu angka itu tidak akan lagi bernilai sama di masa saya tua nanti karena inflasi setiap tahunnya), dan mengkover semua jenis penyakit kritis, termasuk operasi dan biaya opname. Untungnya, penyakit-penyakit lain selain penyakit kritis juga dikover oleh asuransi saya ini, asalkan penyakit itu mengharuskan saya untuk rawat inap, misalkan penyakit dengue baru-baru ini saya alami.

Jika Kompasianer masih ada yang bingung apa perbedaan asuransi yang menggunakan Unit Link dengan asuransi konvensional, di sini saya jabarkan beberapa di antaranya secara sederhana:

Unit Link

* Jika Anda membeli produk Asuransi + Unit Link, berarti Anda mendapat nilai proteksi plus nilai investasi

* Karena ada nilai investasi, maka biaya premi biasanya lebih tinggi ketimbang asuransi konvensional

* Unit Link menawarkan rider, yaitu biasanya berupa asuransi kesehatan

Asuransi Konvensional

* Hanya mengkover satu atau beberapa hal yang ditanggung saja. Misalkan asuransi jiwa saja, atau asuransi kesehatan saja, atau asuransi kecelakaan saja. 

* Biaya preminya lebih rendah dari asuransi + unit link, tapi tidak ada investasi.

* Tidak ada manfaat tambahan.

Lalu, mengapa saya tidak langsung terjun saja ke dunia pasar saham jika memang ingin berinvestasi? Menurut saya Unit Link lebih simpel, karena saya cukup membayar biaya premi secara rutin saja setiap bulannya, yang nantinya sebagian dari biaya premi itu akan dikelola oleh perusahaan asuransi di pasar saham. Saya cukup menerima laporan bulanan nilai investasi yang dihasilkan melalui surat.

 Selain itu, Unit Link yang saya miliki, biasanya juga terdapat di produk-produk asuransi kesehatan lain pada umumnya, mempunyai fasilitas cuti premi. Artinya saya tidak perlu membayar biaya premi untuk jangka waktu tertentu, asalkan nilai polis, yaitu uang yang disetor dari biaya premi setelah dikurangi berbagai biaya, masih mencukupi. Layanan cuti premi ini baru bisa diberikan setelah pembayaran premi masuk ke tahun tertentu, dalam kasus saya setelah empat tahun, tetapi ada juga yang setelah sepuluh tahun, karena dianggap nilai polis sudah cukup besar. 

Rencana investasi selanjutnya? Tabungan emas! (foto sumber: www.duwitmu.com)
Rencana investasi selanjutnya? Tabungan emas! (foto sumber: www.duwitmu.com)
Inginnya sih, dalam waktu dekat, saya ingin menambah investasi lainnya dalam bentuk tabungan emas. Selain disarankan oleh agama, nilai emas pasti selalu stabil sampai kapan pun, bahkan cenderung naik. Kenapa bisa begitu? Pemikiran sederhananya, emas pasti selalu dicari, tidak bisa rusak dan tidak bisa dirusak. Biasanya barang-barang yang mudah rusak, seperti mobil, HP, nilainya akan turun setelah dijual lagi, tho? Selain itu, menyimpan emas juga tidak ribet, tidak seperti berbagai investasi lainnya yang banyak bunga serta sifatnya bisa naik-turun, tergantung kondisi pasar saham di Indonesia dan dunia. Ditambah lagi, saya masih ingat zaman saya kecil, ketika almarhumah ibu saya membutuhkan dana darurat, dan saat itu nilai deposito atau nilai asuransi belum bisa keluar, ya sudah dijual deh salah satu koleksi perhiasan emas ibu ke toko mas di pasar Cikini, ha ha ha. Semoga saja, ya ;). ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun