Jujur saja, sebagai wanita yang belum berkeluarga, meski usia sudah kepala tiga, saya belum melakukan perencanaan keuangan serius untuk masa depan dengan banyak berinvestasi. Walaupun bukan berarti saya hidup hura-hura seperti pada masa sepuluh tahun yang lalu (padahal bukan tukang hura-hura juga, sih, hehehe). Bahkan sejak sebelum usia tiga puluh, saya sudah mulai memikirkan untuk berinvestasi untuk diri sendiri. Jika waktu kecil dulu, yang melakukan investasi untuk saya adalah mendiang ibu, yaitu dalam bentuk asuransi jiwa dan simpanan emas; maka investasi yang untuk saat ini sanggup saya lakukan untuk diri sendiri adalah berbentuk asuransi kesehatan.
Saya tahu sejak kecil orangnya penyakitan, maka saya pikir adalah penting bagi saya untuk mempunyai asuransi kesehatan di masa dewasa nanti (maksudnya sekarang), karena dari tahun ke tahun biaya berobat semakin mahal. Sebenarnya biaya dokter sih masih bisa dijangkau kocek ya, tapi sering kali biaya obat itu bisa menghabiskan setengah juta sendiri
Dan saya sendiri sadar saya nggak bisa makan obat murah alias generik, karena nggak mempan, he he... Jadi, saya pilihlah perusahaan asuransi di Indonesia yang mutunya sudah dikenal baik oleh masyarakat, agar manfaat yang diberikan juga maksimal. Manfaat yang saya inginkan, tentunya selain dapat mengkover biaya berobat, juga dapat membantu saya untuk merencanakan masa depan keuangan yang lebih baik. Setidaknya, ada lah tabungan cukup untuk hari tua.Â
Jika Kompasianer masih ada yang bingung apa perbedaan asuransi yang menggunakan Unit Link dengan asuransi konvensional, di sini saya jabarkan beberapa di antaranya secara sederhana:
Unit Link
* Jika Anda membeli produk Asuransi + Unit Link, berarti Anda mendapat nilai proteksi plus nilai investasi
* Karena ada nilai investasi, maka biaya premi biasanya lebih tinggi ketimbang asuransi konvensional
* Unit Link menawarkan rider, yaitu biasanya berupa asuransi kesehatan
Asuransi Konvensional
* Hanya mengkover satu atau beberapa hal yang ditanggung saja. Misalkan asuransi jiwa saja, atau asuransi kesehatan saja, atau asuransi kecelakaan saja.Â
* Biaya preminya lebih rendah dari asuransi + unit link, tapi tidak ada investasi.
* Tidak ada manfaat tambahan.
Lalu, mengapa saya tidak langsung terjun saja ke dunia pasar saham jika memang ingin berinvestasi? Menurut saya Unit Link lebih simpel, karena saya cukup membayar biaya premi secara rutin saja setiap bulannya, yang nantinya sebagian dari biaya premi itu akan dikelola oleh perusahaan asuransi di pasar saham. Saya cukup menerima laporan bulanan nilai investasi yang dihasilkan melalui surat.
 Selain itu, Unit Link yang saya miliki, biasanya juga terdapat di produk-produk asuransi kesehatan lain pada umumnya, mempunyai fasilitas cuti premi. Artinya saya tidak perlu membayar biaya premi untuk jangka waktu tertentu, asalkan nilai polis, yaitu uang yang disetor dari biaya premi setelah dikurangi berbagai biaya, masih mencukupi. Layanan cuti premi ini baru bisa diberikan setelah pembayaran premi masuk ke tahun tertentu, dalam kasus saya setelah empat tahun, tetapi ada juga yang setelah sepuluh tahun, karena dianggap nilai polis sudah cukup besar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H