Mohon tunggu...
dina khayla
dina khayla Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

saya adalah seorang mahasiswa yang menempuh pendidikan di program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. saya memiliki ketertarikan di bidang menulis, karena sejak kecil membaca buku sudah menjadi hobi saya. terkait dengan konten favorit saya, saya sangat menyukai hal berbau anak-anak dan parenting, maka dari itu saya memilih PGPAUD sebagai jurusan saya untuk memperdalam ilmu saya terkait hal tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Sex Education Sejak Dini, Memang Penting?

17 Januari 2023   20:05 Diperbarui: 17 Januari 2023   20:24 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita sadari, beberapa tahun belakangan ini kasus pelecehan seksual semakin marak terjadi, bahkan anak usia dini juga turut menjadi korban dalam kasus ini. Hal tersebut tentunya membuat para orang tua khawatir. Maka, patutnya orang tua mulai memberikan edukasi seksual kepada anak sebagai bekal agar anak dapat membentengi dirinya sendiri.

Sayangnya, tidak sedikit orang tua yang menganggap bahwa memberikan pemahaman terkait pendidikan seks pada anak merupakan hal yang sepele dan masih dianggap tabu, karena orang tua tersebut juga tidak mendapatkan edukasi terkait pendidikan seksual pada saat masa pertumbuhannya.

Oleh karena itu, orang tua zaman sekarang seharusnya lebih paham bahwa pendidikan seksual pada anak merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan dan seharusnya dimulai sejak usia dini sebagai dasar dalam menentukan sikap pencegahan pelecehan seksual. 

Orang tua memiliki kewajiban dalam melindungi anak dari berbagai potensi bahaya yang ada di lingkungan sekitar serta diharapkan dapat menjadi sosok pertama yang memberikan pemahaman terkait pendidikan seksual ini.

PENGERTIAN PENDIDIKAN SEKSUAL

Pendidikan seksual sendiri merupakan suatu upaya dalam memberikan pengajaran terkait hal yang berhubungan dengan masalah seksual kepada anak seperti anatomi seksual manusia, dengan tujuan menjaga dan mencegah terjadinya tindakan seksual kepada anak. Jangan salah, memberikan edukasi seksual kepada anak juga ada tahapannya, lho!

a) Usia 0-2 Tahun

Hal yang paling mendasar untuk mengajarkan edukasi seks kepada anak dapat dimulai dari usia bayi. Salah satu contoh kecilnya yakni saat sedang mengganti popok bayi, orang tua baiknya meminta izin kepada bayi untuk membersihkan kemaluannya. Orang tua juga dapat memperkenalkan bagian-bagian tubuh dan fungsinya kepada anak saat usia anak mencapai lebih dari 1 tahun. Perlu diingat bahwa saat memperkenalkan bagian privasi kepada anak, orang tua diusahakan untuk tidak mengganti nama bagian tubuh tersebut dengan istilah-istilah lain selain nama biologisnya.

b) Usia 2-5 Tahun

Pada usia ini, anak sudah mulai mengamati perbedaan tubuhnya dengan tubuh orang lain, maka orang tua dapat memberikan penjelasan terkait hal tersebut. Tidak lupa, orang tua juga dapat menjelaskan bagian-bagian tubuh yang memiliki privasi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain.

Orang tua dapat memberikan pemahaman tentang hal tersebut melalui media-media seperti video animasi, buku bergambar, lagu anak, bahkan melalui permainan. Anak juga harus diajarkan tentang siapa-siapa saja yang berhak menyentuh tubuhnya.

c) Usia 5-8 Tahun

Pada usia ini, orang tua dapat memperkenalkan anak pada masa pubertas. Berikan penjelasan bahwa kondisi fisik dan emosional mereka akan berubah seiring bertambahnya usia. Orang tua juga dapat mulai mengajarkan anak untuk menghargai perbedaan fisik pada setiap manusia, seperti bentuk, ukuran, dan warna tubuh seseorang.

d) Usia 9-12 tahun

Pada masa ini, anak sudah mulai memasuki usia pubertas, orang tua dapat mulai menjelaskan ciri-ciri pubertas seperti mimpi basah bagi laki-laki dan menstruasi bagi perempuan dan berikan pemahaman bahwa hal yang dialami tersebut adalah sesuatu yang normal.

DAMPAK KETIDAKTAHUAN ANAK TERHADAP EDUKASI SEKSUAL

Salah satu kemungkinan buruk jika orang tua enggan memberikan edukasi seksual kepada anak, yakni anak akan mencari tahu sendiri informasi terkait hal tersebut melalui media internet atau teman sebayanya. Jika hal tersebut dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan bahwa informasi yang akan mereka dapatkan adalah informasi yang menyimpang dan dapat menjerumuskan mereka. Tak hanya itu, dampak lain yang dapat terjadi yakni munculnya penyimpangan atau kelainan seksual pada anak, serta merebaknya kasus seks bebas di kalangan remaja.

Memberikan edukasi seksual pada anak tentunya akan membuat anak lebih mengerti tentang batasan yang harus ia lakukan kepada orang lain sehingga dapat melindungi anak dari kasus-kasus pelecehan seksual. 

Orang tua harus paham bahwa edukasi seksual dapat memberikan banyak manfaat jika diterapkan dengan benar. Sebelumnya orang tua harus memahami terlebih dahulu pendidikan seks itu sendiri agar tidak ada kekeliruan saat memberikan edukasi kepada anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun