Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

9 Tips untuk Mengalami Kehadiran Tuhan Selama Ibadat

20 Mei 2021   22:09 Diperbarui: 20 Mei 2021   22:14 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Youtube Komsos Sibolga

Sahabat-sahabat yang terkasih,apa yang anda lakukan sebelum masuk ke gereja ? Sejauh apakah kita mempersiapkan diri sehingga beroleh kekuatan setelah pulang dari gereja. Setiap kali pergi ke gereja dan mengikuti perayaan ekaristi saya berharap melalui doa-doa saya,relasi saya dengan Tuhan ,relasi saya dengan sesama bisa pulih kembali dan baik adanya. Selain itu saya percaya bahwa perjumpaanku dengan Tuhan melalui sabda dan doa-doaku serta perjumpaanku dengan sesama menjadi sumber suka cita bagiku dan bagi setiap orang yang saya jumpai. 

Mengingat tujuan utama pergi beribadah adalah untuk memperoleh damai,maka seepuluh langkah ini harus saya mengerti sungguh dan sadari supaya apa yang saya harapkan dapat saya alami. Ini 10 hal penting yang saya lakukan tiap kalu masuk gereja:

1. Persiapan Diri

Pertama kali saya harus  mempersiapkan diri secara fisik. Baik itu dari segi kebersiahan dan kerapian diri. Selain itu saya juga harus mempersiapkan hati serta batin. Memposisikan diri dengan tepat supaya tidak terganggu dengan hal-hal yang mungkin terjadi. 

2. Bersikap tenang 

Rumah Tuhan sudah pasti beda dengan bioskop, mall atau tempat umum lainnya . Oleh karena itu saya harus menyadari keberadaan saya saat itu. Tak bisa dipungkiri bahwa banyak hal yang bisa mengganggu konsentrasi ketika beribadah ,misalnya saya bisa saja teringat dengan tugas-tugas yang lain. Oleh karena itu tips yang paling jitu untuk mengatasi hal demikian adalah ," katakan pada diri bahwa saat ini adalah saatnya untuk bersama Tuhan setelah sepekan bersibuk ria dengan tugas-tugas maka saat ini saya harus mensyukuri segalanya karena sudah berjalan dengan baik. Dengan demikian situasi hening akan kembali saya rasakan.

3. Berpakaian yang layak dan sopan

Pakaian yang kita kenakan ke gereja tak pernah ditentukan berapa bajetnya. Oleh karena itu perihal berpakaian harus tetap diperhatikan. Banyak pakaian yang bermodel dan elegant ,akan tetapi ingatlah bahwa gereja bukanlah ajang pertunjukan untuk model. Jangan sampai pakaian yang saya kenakan mengundang dosa bagi yang lain. Oleh karena itu saya tetap berusaha mengenakan pakaian yang sopan dan rapi lagi bersih. Cobalah untuk memilah mana pakaian yang dikenakan ke pantai,ke mall ataupun ke pesta. 

4. Baca Kitab Suci

Setelah masuk ke gereja saya akan duduk tenang dan berdoa. Jika masih ada waktu yang tersisa sebelum perayaan dimulai saya akan membaca sabda yang bersangkutan pada hari tersebut. Tujuannya adalah saya semakin paham apa pesan yang hendak disampaikan melalui khotbah. Selain itu ketika saya membaca kitab suci saya akan menemukan kata-kata yang menguatkan bahkan menghibur saya. Jadi,tidak ada esempatan untuk melirik kiri kanan atau berbisik kiri kanan yang mengundang keributan dan membuat orang lain merasa terganggu.

5. Memelihara Keheningan Dalam Kebersamaan

Setiap orang yang datang ke gereja pasti karena kerinduan untuk bertemu dengan Tuhannya. Oleh karena itu saya harus menghargai keberdaan orang -orang yang disekitar saya. Caranya adalah memelihar keheningan dan dalam keheningan itu saya menjalin relasi yang khusuk dengan Tuhan.

6. Berhenti main gadget

 Saat ini segala sesuatu yang kita butuhkan segalanya tersedia digadget. Bahkan saat perayaan sekalipun lagu-lagu dan aneka bacaan sudah tersedia di gadget sehingga orang dengan santainya berkata" Ngapain capek-capek bawa puji syukur atau kitab suci toh sudah tersedia di Hp kok ? Hidup ini jangan diribetkan lah" Saya sendiri tidak setuju dengan pendapat tersebut. Apapun ceritanya adalah lebih sakral ketika saya menggunakan buku buku yang tersedia dan membaca kitab suci milik saya. Sementara ketika menggunakan gadget pastilah saya tergoda untuk membuka yang lain seperti IG,WA,DAN FB,atau yang lain. Dengan melakukan hal ini apakah saya tergolong orang yang tidak mampu mengontrol diri ? Bisa saja,karena memang rutinitas saya kebanyakan tersimpan di gadget itu. So,untuk mengatasi hal yang demikian aalah lebih baik meninggalkan gadget dirumah ketika saya harus masuk gereja. Rasanya tidak rugi kalau tidak memegang gadget dalam waktu satu atau dua jam.

7. Berpartisipasi

Dalam Perayaan ekarisi  ada saatnya dimana saya  harus berpartisipasi aktif secara verbal khususnya dalam doa bersama dan bernyanyi bersama. Duduk diam ternyata tidak cukup untuk mengikuti perayaan ekaristi tersebut. Oleh karenaitu pada kesempatan yang telah diberikan untuk berpartisipasi , maka saya harus memberikan versi terbaik dari diriku untuk kebersamaan yaitu dengan cara menyumbangkan suara saya yang tak seberapa ini pada saat bernyanyi dan berdoa.Ada istilah yang mengatakan," bene cantat bis orat". Maka,kalimat ini atau ajakan ini cukup memicu semangat untuk turut serta berpartisipasi dalam beribadah.

8. Kesatuan Hati dengan Umat yang lain

Ada saat-saat dimana saya tidak kenal dengan orang-orang yang duduk disekitar saya karena memang datang dari tempat yang berbeda. Namun ketidak saling pengenalan itu bukanlah halangan untuk menciptakan kesatuan hati satu sama lain. Saya harus menyadari bahwa saya  dan orang lain datang untuk memuji dan menyembah Allah yang sama, menerima Yesus yang sama lewat hosti kudus maka saya akan menganggap orang lain sebagai keluarga, sahabat. Layaknya dalam kebersamaan itu saya harus bersyukur karena  dipersatukan dalam perayaan, satu iman, satu doa, dan satu sakramen maka harapannya adalah kita semua mestinya  saling menghargai dan saling berbagi damai. 

9. Kehadiran yang sempurna

Berusahalah datang pada waktunya dan pulang pada waktunya. Jangan datang terlambat dan pulang sebelum waktunya. Kehadiran yang sempurna di sini ialah hadirlah sebelum mulai Perayaan Ekaristi dan pulanglah selesai berkat dan lagu penutup. Ingat,, ingat,,, ingat,,, hanya satu setengah jam saja kita berada di rumah Tuhan maka buatlah itu secara maksimal dan berkualitas. Kalau di tempat lain kita sanggup duduk berjam-jam mengapa duduk satu setengah jam dipelataran Tuhan kia tidak sanggup ?Para sahabat terkasih, jadikanlah dirimu sebagai lahan subur untuk pertumbuhan benih hidup rohanimu. Maka berusahalah membuka hati. Andalah lahan itu, Yesuslah sang penabur dan Sang Sabda itulah benih itu. 

Kesembilan tips ini cukup membantu saya untuk mengalami kehadiran Tuhan selama beribadah atau mengikuti Perayaan Ekaristi. Sebenarnya damai dan suka cita itu tidak jauh dari kita. Damai itu ada dalam diri kita masing-masing hanya saja kedamaian itu sering kali terabaikan ketika keributan yang lain mulai mengusik hati dan pikiran kita. So,untuk mengalami damai dan sukacita itu kita cukup mengheningkan diri dan mengakui kelemahan kita di hadapan Tuhan.

Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun