Hello sahabat K-Ner..! Apa kabar semua ? Semoga tetap dalam keadaan sehat dan penuh sukacita. Akhir-akhir ini saya jarang berselancar do kompasiana dikarenakan oleh beberapa tugas studi yang harus saya selesaikan.
Sesaat lagi kita akan memasuki pekan suci, bagaimana dengan persiapan anda? Apa yang telah anda lakukan selama retret agung ini? Â Saya yakin kita semua telah berusaha melakukan tiga hal penting yang dikumandangkan sejak awal prapaskah yakni puasa,pantang dan askese.Â
Semoga kebahagiaan dan sukacita melimpah atas kita masing-masing dalam memasuki pekan suci ini.
Nah,bagaimana perayaan paskah ditempat kalian ? Tentu saja perayaan itu akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu perayaan paskah sepi dan mencekam.Â
Bagi saya sendiri perayaan paskah tahun lalu terasa memilukan karena disambar oleh ketakutan dan kecemasan akan pandemi covid-19. Tahun ini tentu sedikit lega karena boleh mengikuti perayaan meski sederhana.
Saya akan berbagi pelaksanaan paskah di tempat saya. Paroki St.Antonius Padua Hayam Wuruk- Medan Baru menghimbau semua umat stasi untuk mengikuti protokol perayaan pekan suci dan Triduum paskah yang telah ditetapkan oleh paroki.Â
Beberapa hal penting ini telah disampaikan kepada sie liturgi tiap stasi dan DPS pada tanggal 20 Maret 2021 yang disampaikan oleh Pater Paulinus Simbolon,OFM.Cap.
Adapun protokol perayaan pekan suci dan triduum paskah sebagai berikut :
1. Minggu Palma
Perayaan Minggu Daun Palma dirayakan di dalam gedung Gereja tanpa gestur prosesi, saling menukar dan melambaikan daun-daun palma di kalangan Umat.Â
a.Mulai Hari Sabtu sebelum Minggu Palma semua salib, patung dan gambar-gambar yang berada di dalam gereja ditutup atau dibungkus dengan kain berwarna ungu atau merah.Â
b. Penyediaan daun-daun palma: menurut Pastor Paroki, masing-masing orang mempersiapkan dan membawa daun palmanyaÂ
c.  Kisah dibacakan hanya oleh 3 orang: Imam, Narator, Orang  banyak/Petrus, Pilatus dll. Kisah Sengsara diambil dari Lectionarium Minggu Palma dan dicopy hanya untuk petugas.Â
d. Umat yang terhalang hadir mengikuti upacara Minggu Palma diperkenankan memperoleh daun-daun palma yang telah diberkati melalui salahseorang anggota keluarga, tetangga atau Pengurus Lingkungan atau Komunitas Kerasulan Kategorial.Â
2. Kamis Putih
Perayaan Mengenang Pendirian Sakramen Ekaristi atau Kamis Suci, dilaksanakan menggunakan Rumus Umum Kamis Putih dengan ketentuan:Â
a. Dipastikan bahwa Sebelum Misa, Hasil penghematan dan pantang-puasa dalam celengan telah diserahkan ke Paroki. Kolekte pada Hari Kamis Putih "dapat diadakan sumbangan bagi kaum miskin" (Litterae Circulares.. No: 52) sebagai salahsatu wujud dari Ubi Caritas Deus ibi est.
b. Upacara pembasuhan kaki, ditiadakanÂ
c. Setelah Umat selesai menerima Komuni Kudus, sebelum Doa Sesudah Komuni, imam langsung menyimpan Sakramen Mahakudus ke dalam Tabernakel. Prosesi Sakramen Mahakudus ke tempat Penyimpanan Sementara Sakramen Mahakudus atau altar samping, ditiadakan. Â
d. Sejauh dapat diusahakan, sangat tepat dan amat baik kalau orang sakit dapat menerima di rumahnya komuni kudus yang diantarkan oleh prodiakon.
e. Adorasi atau tuguran secara pribadi maupun Komunitas Lingkungan atau Pastoral Kategorial, dapat dilaksanakan dengan mematuhi prokes: memakai masker, menggunakan hand sanitizer dan menjaga jarak. Sesuai ketentuan Gugus Tugas Covid 19, Umat tidak boleh berada lama-lama di dalam dan lingkungan Gereja, demi mengurangi kerumunan.Â
f. Paling lambat pukul 22.00, Gereja dan gerbang pagar gereja ditutup dan  baru akan dibuka pada pukul 06.00 pada Hari Jumat Agung.Â
3. Jumat Agung
Hari ini adalah Hari Wajib Puasa dan Pantang .Â
a. Salib Tuhan kita Yesus yang ditutupi dengan kain berwarna ungu atau merah ditempatkan di atas meja yang ditutupi dengan kain berwarna ungu atau merah di depan Altar tanpa lilin atau ornamen lainnya.Â
b. Kisah Sengsara tidak dinyanyikan. Imam dan dua orang petugas lainnya membacakan Kisah Wafat Tuhan kita Yesus Kristus menurut Yohanes 18:1-19:42. Naskah yang dibacakan diambil dari Lectionarium atau Bacaan Pada Jumat Agung dan dicopy untuk petugas.Â
c. Doa Umat universal lebih singkat dari teks yang biasa dan dipastikan ada intensi khusus untuk orang sakit, orang meninggal, dan mereka yang merasakan kehilangan atau kekhawatiran.Â
d. Setelah Doa Umat Universal, Imam didampingi 2 orang misdinar yang memegang lilin bernyala, mengambil Salib Tuhan dari atas meja, menghadap Umat, lalu membuka kain penutup salib dalam 3 tahap seraya menyanyikan:"Lihatlah kayu salib, di sini tergantung Penyelamat dunia, yang kemudian seraya berlutut Umat mengaminkan: Mari kita menyembah Dia" (Tata Perayaan Pekan Suci 2012, halaman 93).Â
e.Penghormatan Salib Tuhan kita Yesus Kristus secara langsung dan pribadi ditiadakan. Imam atas nama dan untuk Umat menghormati Salib dengan khusuk dan sesudahnya Imam mengangkat tinggi Salib Tuhan dan memberi kesempatan kepada Umat untuk menghormati Salib Tuhan kita Yesus Kristus dari tempat masing-masing dalam keheningan.Â
f. Menurut perlunya dapat atau akan direncanakan penghormatan Salib Tuhan pada tanggal 14 September 2021 (Pesta Salib Suci) dan 15 September 2021 (Perayaan SP Maria Berdukacita), jika keadaan telah memungkinkan.Â
g. Komuni Kudus dilayani sebagaimana pada Perayaan Ekaristi pada Hari Minggu.Â
h. Kain penutup salib besar di belakang alltar, dibuka setelah selesai Upacara, tetapi kain penutup gambar-gambar di gereja baru dibuka menjelang Perayaan Vigili Agung atau Malam Paska. 3.11. Hari ini Kolekte atau Derma dikumpulkan atas Intensi Sri Paus guna pemeliharaan situs-situs suci di Tanah Suci.Â
4. Malam Paskah (Vigili Paskah)
Perayaan Vigili Agung atau Lucenarium Paska, dilaksanakan sepenuhnya di dalam gedung Gereja, tanpa pemberkatan Api baru.Â
a.Lilin Paska ditempatkan di atas tiang atau cagak Lilin Paska. Lilin Paska hendaknya telah dilengkapi dengan pernik-pernik Lilin Paska tanpa upacara.Â
b. Dalam keheningan, imam dan para petugas liturgi melaksanakan prosesi dari Sakristi lewat pintu samping gereja menuju kaki Panti Imam. Setelah menunduk dalam menghormati Allah Tritunggal, kemudian Imam menghormati/mencium Altar, Imam menyapa dan mengajak Umat untuk merayakan Vigili Agung dan kemudian langsung menyalakan Lilin Paska.Â
c. Dari samping Lilin Paska, imam mengajak Umat menghormati Kristus Cahaya Dunia dengan menyanyikan 3 kali "Kristus Cahaya Dunia" dan Umat menjawab dengan nyanyian: Syukur kepada Allah. 4.4. Pujian Paska atau Exultet (umat, tanpa lilin di tangan)Â
d. Liturgi Sabda : Kejadian 1:1.26-31 , Mazmur Tanggapan: Mz 104 (PS 830 -- MT halaman 53-54): 1,3 dan 5) ,Keluaran 14:15-15:1) , Mazmur Tanggapan: Kel 15:Ul 1a (MT halaman 58): 1-2.6 dan 8).Â
e. Nyanyian Kemuliaan, PS 348 4.6. Â Bacaan dari Perjanjian Baru: Rom 6:3-11 4.7. Â Alleluya (PS 867): Dimulai oleh Imam dan diulangi Umat , Injil Markus 16:1-7 4.9. Â Liturgi Baptis - ditiadakan ,Pemberkatan Air Suci dan Pembaharuan Janji Baptis Setelah pemberkatan air suci, dilaksanakan Pembaruan janji baptis tanpa perecikan Umat.Â
5. Hari Raya Paskah
Dirayakan dengan mengikuti naskah dan ketentuan dalam Missale Romanum.Â
Semoga kita mampu mengalami sukacita paskah meskipun dirayakan sesederhana mungkin. Mari kita mempersiapkan diri sebelum memasuki pekan suci.
Semoga bermanfaat
salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H