Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyesal Kemudian Tiada Berguna

6 Maret 2021   22:33 Diperbarui: 7 Maret 2021   05:45 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenalmu adalah sesuatu yang menyenangkan untuk saya. Pernah mengenalmu adalah sesuatu yang berharga dalam hidupku. Menjadi sangat berharga karena hadirmu telah  memberikan warna yang baru,rasa yang baru dalam hidupku. Bahkan hadirmu membawa pengetahuan yang baru bagiku  dan cara pandang atau pola pikir yang baru terhadap sesuatu.

Saya tak pernah mengharapkan sesuatu yang lebih darimu,Karena aku sadar dan tahu bahwa hadirmu bukan untuk memenuhi keinginanku pun kebutuhanku. Sebab Hadirmu bagiku adalah wujud Allah yang layak untuk kucintai,kukasihi bahkan kurawat dan kupelihara. Relasi yan pernah kita rajut berkisah tentang relasi cinta,empati dan solidaritas antar sesama. Perjumpaan kita menjadi sebuah panggilan untuk berbuat baik yakni saling membagikan rahmat Allah.

Aku tak pernah menyesal mengenalmu,pun menyesali perbuatan baik yang telah kulakukan padamu. Bahkan hingga pada saat ini aku masih berharap bahwa aku akan tetap memberikan yang terbaik untukmu. Bukan karena engkau hebat dan aku ingin mendapatkan sesuatu darimu melainkan karena aku dan kamu layak untuk dicintai dan layak untuk diperjuangkan.

Sebelum kesempatan ini berlalu,aku ingin memberimu satu bingkisan yang terbungkus rapi. Barangkali dalam sampul luarnya kamu akan menemukan sapaan kecil,senyuman, komentar mini ,bahkan kamu akan melihat diriku yang manja. Ketahuilah bahwa itu semua adalah versi terbaik dari diriku.Inilah yang kulakukan,sebelum apa yang engkau katakan berubah menjadi kenyataan. Yakni "Menyesal kemudian tiada berguna." Menyesal karena apa yang seharusnya kita perbuat, justru tidak kita perbuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun