Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Natinombur, Resep Baru dari Ibuku

3 Februari 2021   22:08 Diperbarui: 3 Februari 2021   22:28 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam kuliner...

Saat ini saya mau berbagi dengan teman-teman K-Ner yang suka memasak seperti saya. Setelah saya mencoba kepah bakar, kira-kira saya mau masak apa lagi nih? 

Di masa pandemi ini kami sepakat untuk mengurangi jatah mengonsumsi daging. Sebelum pandemi saya suka masak rendang sapi tapi setelah pandemi teman-teman mengusulkan untuk tidak lagi. Selain aktivitas olahraga berkurang juga untuk menghindari berat badan. Yuhuu.

Jadi,tadi siang  ibu saya bertelepon. Kebetulan pada saat itu mereka sedang makan siang. Spontan saja saya bertanya apa lauk mereka. Ibu saya pun mengarajkan kamera handphonenya ke arah ikan panggang yang sedang mereka nikmati. Dengan spontan aku berkata, "Waduh..yummi banget tuh mama. Itu masak apa? Tanyaku kepada Ibu". 

Ternyata ayah mendengar pertanyaanku itu dan ayah langsung menjawabnya" ini namanya masak natinombur suster". Hmmm...saya tidak mau ketinggalan dalam hal itu. Akhirnya,saya minta resep masakan tersebut kepada ibu.

Owh iya..masak natinombur itu apa sih ? Saya hampir lupa memberitahunya. Natinombur itu adalah salah satu masakan khas batak. Natinombur itu bahan utamanya adalah ikan nila ada juga sih dari ayam tapi jarang.  Masakan ini sering kita jumpai di rumah makan khas batak. Juga kalau kita pergi ke samosir atau pinggiran danau toba,menu inilah yang selalu tersedia baik diwarung maupun restoran.

Hmm..meskipun masakan ini khas orang batak baru kali ini saya praktekkan. Kebetulan saja menu itu sedang di nikmati oleh ayah dan ibuku. Jadi saya penasaran,bagaimana cara memasak ikan natinombur ? Enak atau tidak. Yuhuu..ternyata enak. Barangkali  teman-teman juga penasaran dengan resep baru saya soalnya namanya agak unik. Oke langsung saja ke resepnya :

Bahan  utama:

Porsinya untuk 5 orang

1. Ikan nila 1,5 kg (3 ekor)

2. Jeruk nipis

3. Garam

Bumbu halus :

1. Cabe rawit 10 biji + cabe merah 5 biji

2. Bawang merah 3 siung

3. Bawang putih 2 siung

4. Jahe secukupnya

5. Kemiri 10 biji

6. Andaliman secukupnya

7.Tomat 1 biji

8. Rias 3 potong

9.Kecombrang secukupnya

 

Cara membuatnya :

1. Cuci ikan bersih setelah itu ikan disayat entah dua atau tiga

2. Lumuri ikan dengan garam dan air perasan jeruk nipis (diamkan sekitar 10-15 menit)

3.Bumbu halus digongseng kecuali tomat, rias,dan kecombrang

4. Tomas,kecombrang,rias di rebus hingga lunak

5. Ulek semua bumbu hingga lembut ( Perhatikan soal rasa ya)

6. Tambahkan air perasan jeruk nipis sedikit dan maggi

7. Bakar ikan diatas bara api hingga matang

8. Tumis bumbu yang sudah diulek hingga wangi

9. Ikan yang sudah matang,tata rapi di piring saji,kemudian siram bumbu natinombur diatas ikan.

Itu resep baru dari ibu saya. Tidak susah kan membuatnya. Owh iya, kalau kita makan mesti ada juga donk sayurnya. Sayur apa kira-kira yang cocok dengan ikan masak natinombur ? Jawabnya adalah daun ubi rebus. Daun ubi direbus dengan tangkainya. Jadi waktu makan sayurnya cukup dicocol dengan bumbu natinombur. Simpel kan resepnya.

Terima kasih ibu telah memberiku resep baru. Tawaran ibuku membuatku semakin semangat untuk mengembangkan kreativitasku dalam memasak. Gagal sekali dua kali itu hal biasa. Yang penting jangan pernah berhenti untuk memulai. Komunitas menjadi tempatku untuk praktek memasak.Hehehe

Memasak adalah kegiatan yang paling menyenangkan untuk saya. Bukan hanya sekedar hobby tapi saat memasak saya banyak belajar arti hidup.

Terutama dalam hal rasa lidah tak pernah bohong. Demikian juga hidup ini apapun yang kita rasakan,sepandai apapun kita menutupinya tanpa kita sadari kita akanmemberitahukannya kepada orang lain melalui reaksi dan sikap kita. Hidup itu sama seperti makanan tidak selalu enak. Ada saatnya hambar,lumayan enak dan enak. Tapi ketika kita mampu menikmatinya disanalah ada kebahagiaan sejati. Syukuri saja bahwa kita masih diberi kesempatan untuk mengalaminya. Entah pahit,manis,asin dan asam.

Sekian dulu cerita saya malam ini. Selamat beristirahat.

Semoga bermanfaat

Salam sehat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun