Aku menanti-Mu
Wahai kau bunga yang tidak pernah layu
Sekalipun tertutup embun dan hamparan debu
Sekalipun tertimpa badai dan kehancuran semesta
Keindahanmu tiada pernah sirna
Aku menanti-Mu
Sumber air yang tak pernah mengering
Yang membuat sungai-sungai memancar diatas bukit dan tebing
Engkaulah mata air yang membual ditengah padang pasir
Tempat orang-orang miskin dan dahaga mencari air
Aku menanti-Mu
Tuk dapat kekuatan baru
Saat berlari dan menerjang samudera aku tidak menjadi lesu
Agar aku dapat terbang tinggi dengan kekuatan sayap
Tidak sampai jatuh lagi hingga meratap
Aku menanti-Mu
Tuk menjawab sejuta pertanyaan yang sedang membahana
Karena kaum kerabatku edang sesak dan lunglai dimana-mana
Yang tak menemukan jawaban pun diujung dunia
Walau bertanya pada penguasa pun pada pertapa
Aku menanti-Mu
Walau mataku mulai redup ditengah cahaya benderang
Saat kalbu hanya terdiam merindu datangnya bintang
Aku akan tetap merindu Kau datang
Medan'21 Des 20