Kita  yang menyenangkan hati Tuhan bukanlah orang yang membuat awal yang dramatis dan kemudian mati, juga bukan orang yang komitmennya kepada Kristus perlahan-lahan tersumbat oleh keinginan duniawi. Pribadi -pribadi yang menyenangkan Allah adalah orang yang mendengarkan Injil dengan penuh pertimbangan, memahami implikasinya, dan kemudian secara konsisten bertumbuh dan menjadi dewasa, dan menghasilkan buah sebagai wujudnya.Â
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H