Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan, Rumahku Dilanda Banjir!

25 Oktober 2020   11:53 Diperbarui: 25 Oktober 2020   11:56 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore itu...

Saat aku duduk manis mengikuti perayaan Ekaristi

Saat aku khusyuk dalam doa-doaku

Kudengar rintihan hujan deras dan awan gemuruh

Suara petir menggelegar seolah melarangku keluar dari kapel itu

Angin kencang telah merobohkan pohon cemara kesukaanku itu

Suara teriak minta tolong datang dari tetangga sebelah

Jantungku berdegup kencang mengingat si kecil sahabatku itu

Tuhan semoga Engkau menyelamatkannya

Ingin kaki ini berlari untuk menolongnya

Tapi langkah ini terhenti oleh genangan air yang semakin tinggi

Sampah-sampah mulai memenuhi taman rumahku

Perabot rumah mulai mengapung bagaikan kapal pecah

Tuhan..rumahku dilanda banjir

Dan hujan tak kunjung berhenti

Apakah aku harus menjerit minta tolong ?

Tidak,ini bukan salah banjir,ini adalah salah ku..

Tuhan.. 

Meski banjir telah menggenagi rumahku

Aku tidak akan mengeluh,karena aku tau Engkau sedang menegurku

Menegurku karena kecerobohanku, membuang sampah sembarangan

Menegurku karena keegoisan dan ketamakanku

Menegurku karena aku kurang peduli terhadap sesama

Menegurku karena aku tak menyisakan sedikit dari tanahku untuk tumbuhnya tanam-tanaman

Tuhan trimakasih atas teguran ini

Semoga aku menjadi pribadi yang bijaksana

Dan ijinkanlah aku untuk selalu memanggil namaMu

Ketika aku jatuh kedalam pencobaan..

Tasbi'25 Okt 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun