Di sekitar kampus A, terdapat sejumlah pedagang yang sering kali membuang sampah sembarangan setelah berjualan. Sampah-sampah ini biasanya berupa plastik, sisa makanan, dan kemasan yang tidak dibuang pada tempatnya, melainkan dibuang di trotoar, dihalaman tempat berjualan, atau sekitar tempat parkir. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan yang sangat mengganggu kenyamanan mahasiswa dan pengunjung, serta berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Perilaku Pedagang yang membuang sampah sembarangan di sekitar kampus menunjukkan kurangnya tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Tindakan ini mencerminkan ketidakpedulian terhadap dampak negatif yang ditimbulkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, Selain itu, sampah yang berserakan juga dapat menyumbat saluran air, meningkatkan risiko banjir, mengeluarkan aroma yang sangat bau, pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit, dan penurunan estetika kawasan kampus serta merusak pemandangan kampus yang seharusnya bersih dan nyaman.Sebagai bagian dari komunitas yang memanfaatkan fasilitas di sekitar kampus, pedagang seharusnya berperan aktif dan bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan lingkungan. Perilaku pedagang yang membuang sampah sembarangan di sekitar kampus mencerminkan kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan dan tanggung jawab bersama. Kampus, sebagai pusat pendidikan, seharusnya menjadi contoh lingkungan yang bersih dan tertib. Ketika pedagang tidak menjaga kebersihan, hal ini tidak hanya mencemari lingkungan fisik tetapi juga dapat memengaruhi citra institusi pendidikan tersebut, Ketidakpatuhan pedagang terhadap aturan kebersihan tidak hanya mencoreng citra kampus tetapi juga merugikan mereka sendiri karena dapat menurunkan minat pembeli atau menyebabkan mereka dikenai sanksi. Pedagang yang membuang sampah sembarangan disekitar kampus dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif, baik bagi pedagang itu sendiri, mahasiswa, lingkungan, maupun reputasi kampus. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin akan terjadi:
1. Dampak Lingkungan
Pedagang yang memebuang samaph sembarangan mengakibatkan pencemaran lingkungan karena sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah, air, dan udara, terutama jika sampah organik nantinya akan membusuk atau sampah plastik yang akan menumpuk. Kemudian dapat mengganggu ekosistem sekitar kampus, misalnya mencemari habitat hewan atau tanaman, dan yang paling di khawatirkan mengakibatkan Banjir karena  sampah yang menyumbat saluran air berisiko menyebabkan genangan atau banjir, terutama sekarang sudah memsuki musim hujan.
2. Dampak Kesehatan
Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sarang penyakit, dan menarik hama, serta mencemari lingkungan. Ini tidak hanya berbahaya bagi mahasiswa tetapi juga bagi pedagang itu sendiri. Pedagang yang membuang sampah sembarangan mengakibtkan sumber penyakit karena  Sampah yang membusuk bisa menjadi tempat berkembangnya lalat, tikus, atau nyamuk, yang dapat menyebarkan penyakit seperti demam berdarah, tifus, atau penyakit lainnya. Selain itu, juga dapat mengakibatkan polusi udara menjadi bau tidak sedap dari sampah organik seperti bekas buah atau makanan lainnya yang dapat mengganggu kenyamanan dan menyebabkan masalah kesehatan seperti mual atau pusing.
3. Dampak Sosial
Pedagang yang membuang sampah sembarangn  disekitar kampus dapat merusak Estetika Kampus karena Sampah berserakan yang menciptakan kesan kotor dan tidak teratur, dan hal itu mengurangi kenyamanan mahasiswa, staf, dan pengunjung kampus. Pedagang sering kali mendapatkan Teguran atau Konflik  dari pihak kampus khususnya mhasiswa atau masyarakat sekitar, yang dapat memicu konflik atau penurunan hubungan baik akibat membuang sampah sembarangan dan tidak peduli akan lingkungan sekitar.
4. Dampak Ekonomi bagi Pedagang
Pedagang yang membuang sampah sembarangan menciptakan kesan negatif terhadap konsumen, terutama mahasiswa, yang akan cenderung lebih memilih pedagang yang menjaga kebersihan karena mencerminkan profesionalisme dan tanggung jawab. Dampak pedagang membuang sampah sembarangaan tentunya akan membuat Penurunan Jumlah Pelanggan karena Mahasiswa dan pengunjung kampus mungkin enggan membeli dari pedagang yang tidak bisa menjaga kebersihan apalagi ada aroma yang tidak sedap.
5. Dampak pada Reputasi Kampus
Kampus seharusnya menjadi tempat yang bersih dan nyaman untuk belajar tetapi akibat ketidak bertanggung jawaban pedagang yang membuang sampah sembarangan disekitar kampus mengakibatkan banyak sampah yang berserakan serta merusak pemandangan dan juga dapat menimbulkan bau tidak sedap. Pedagang yang membuang sampah sembarangan membuat Citra Buruk bagi lingkungan Kampus yang nantinya akan dianggap kurang peduli terhadap kebersihan dan lingkungan, ini dapat mengakibatkan dampak negatif dan menurunkan reputasi kampus di mata masyarakat.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu ada pendekatan yang melibatkan semua pihak, baik pihak kampus ataupun pedagang. Pihak kampus dapat menyediakan fasilitas pembuangan sampah yang memadai dan mengedukasi pedagang tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Sanksi tegas bagi pelanggar juga bisa menjadi solusi, asalkan diterapkan secara adil dan bertanggung jawab. Sementara itu, mahasiswa dan komunitas kampus juga dapat berperan aktif dalam menjaga  kebersihan untuk meningkatkan kesadaran semua pihak, termasuk pedagang. Mulailah dari kesadaran pribadi bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas pihak kampus. Para pedagang harus dibiasakan membawa kantong plastik atau wadah untuk menampung sampah sementara hingga bisa dibuang ke tempat yang lebih sesuai dan jauh dari sekitar kampus. Jadikan kebersihan sebagai bagian dari budaya usaha yang dapat meningkatkan reputasi pedagang. Jika ada kendala, komunikasikan dengan pengelola kampus untuk mencari solusi terbaik. Jaga kebersihan area jualan karena tempat yang bersih akan menarik lebih banyak pembeli dan meningkatkan kenyamanan. Harapannya dengan Kolaborasi semacam ini bisa menciptakan lingkungan kampus yang bersih, sehat, dan nyaman bagi semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H